Benarkah Harga Hidayah itu mahal.....?
MAHALNYA HARGA HIDAYAH
إنّك لن تهدي من أحببت ولكنّ الله يهدي من يشاء
“ Sesungguhnya engkau tidak akan
mampu memberi hidayah terhadap orang yang engkau cintai, tetapi (ingatlah)
hidayah itu datangnya dari Allah.
والعصر إنّ الإنسان لفي حسر إلاّ الّذين أمنوا وعملوا الصّالحات وتواصوا
بالحقّ وتواصوا بالصّبر
“
Demi masa sesungguhnya Manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang orang yang
beriman dan beramal sholeh dan saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan
penuh kesabaran “
Akhir tahun 2013
ini hampir seminggu penuh media massa baik cetak maupun elektronik mengekspos Pro
dan Kontra tentang penyelenggaraan Pekan kondom nasional, Dr. Nafsiah Mboi,
SpA, MPH mengatakan tujuan dari pekan Kondom adalah, untuk mengurangi penularan
virus HIV melalui perilaku seks berisiko. Menurutnya, Kemenkes punya kewajiban
untuk mengurangi penularan HIV, disisi lain Ismail Yusanto salah satu anggota
Ormas Islam mengatakan, "Program bukan hanya gagal tetapi juga berbahaya
karena ini bisa merusak cara berfikir seolah bahwa kalian bisa melakukan seks
apa saja asal pakai kondom. Kita harus kembali ke cara yang benar bagaimana mengatasi
persoalan berkembangnya penyakit HIV /AIDS, ini secara komprehensif." Sementara,
psikolog Universitas Indonesia (UI) yang mengambil spesialisasi perilaku
seksual, Zoya Amirin membantah bahwa kondom melegalisasi seks pra nikah. Meski demikian, dia tidak setuju dengan adanya pembagian kondom secara
gratis pada acara Pekan
Kondom Nasional. Yang
penting dilakukan kata Zoya bukan membagikan kondom secara gratis tetapi bagaimana mengedukasi masyarakat
tentang pentingnya
menggunakan kondom. "Karena tanpa edukasi semua percuma . Kita harus berbuat perubahan perilaku.
Bagaimana melakukan perubahan perilaku yah edukasi .Edukasinya bukan hanya agama
tetapi juga harus ada nilai-nilai budaya," kami sebagai praktisi
pendidikan agak was was juga, kalau sampai acara tersebut jadi terselenggara, apa
jadinya jika sebagian besar produsen kondom di Indonesia jadi membagi-bagikan
produk mereka secara gratis kepada masyarakat sebagai ajang promosi, bisa jadi
kita akan menemukan kondom dimana mana dan bahkan tidak menutup kemungkinan
anak anak kita akan memainkanya walau hanya sekedar ditiup di kira Balon udara,sehingga
saya setiap hari menyempatkan diri untuk meluangkan waktu menyimak dan melihat
berita tersebut dari koran, televisi bahkan browsing di internet, dan
alhamdulillah akhirnya kehawatiran saya pun terjawab, Panitia pekan kondom
nasional akhirnya membatalkan acara yang rencananya akan di gelar mulai Pekan
Kondom Nasional akan dimulai pada tanggal 1 Desember 2013, bertepatan dengan
hari AIDS sedunia, dan berakhir pada 7 Desember 2013.Setelah mendapatkan
penolakan dari sejumlah Ormas islam. kita harus bersyukur, tatkala kita
disibukkan dengan kegiatan kita sehari hari masih ada teman teman kita yang
berwasiat dalam kebaikan dan penuh kesabaran, bahkan ada guru dan siswa salah
satu pondok diponorogo yang rela membagikan jilbab gratis kepada pengguna jalan
raya sebagai upaya untuk menyindir pemerintah atas ketidak rasionalan pekan
tersebut.
Apa
yang dikatakan Zoya Amirin sangatlah tepat bahwa cara merubah perilaku yah
dengan edukasi. Namun edukasi yang bagaimana yang sesuai dengan kenyataan saat
ini, menurut kami edukasi yang dibangun dengan asas kerjasama yang baik akan menghasilkan
nilai yang sempurna, peran guru/pendidik penting tapi lebih penting lagi peran
keluarga dan masyarakat, apalagi kehidupan anak tidak 24 jam nonstop disekolah,
justru kehidupan dilingkungan keluarga dan masyarakatlah yang lebih banyak,
jika ada anak nakal seringkali sekolah yang jadi sasaran, contohnya: jika ada
anak melakukan pelanggaran maka pertanyaan pertama yang terlontar dimasyarakat
adalah “ Sekolah dimana dia” atau terkadang masyarakat menegur anak yang nakal
dengan “apa disekolahan tidak diajarkan akhlak” dll. Kalau sudah seperti ini
maka guru/pendidik haruslah sabar, bahkan harus ekstra sabar apalagi ketika
menghadapi siswa yang susah diatur. Terkadang kita sering mendapati siswa yang
kelihatan disekolah atau dilingkungan sekitar pendiam namun tidak demikian
kenyataannya jika kita melihat aktifitas mereka di dunia maya baik itu
Facebook, Twitter ataupun media sosial lainya, sehingga perlu sekali adanya
kontrol dari semua pihak agar kebaikan tetap terjaga, Nasehat perlu hukuman
sesekali juga diperlukan namun jangan sampai memaksakan kehendak kita terhadap
mereka, karena tugas kita hanya menyampaikan kebenaran bukan memaksa mereka
menjadi benar karena hidayah bukanlah kita yang membuat namun semua adalah
kehendak Allah SWT. Saya teringat satu kalam hikmah :
لا تكرهوا أولادكم بأخلاقكم فإنهم يعيش في زمان غير زمانكم
“ Janganlah pernah memaksa anak
anakmu mengikuti kebiasaanmu, karena mereka sekarang hidup dizaman bukan
seperti zamanmu dulu.”
Jika Ikhtiyar sudah kita lakukan
namun masih belum ada hasil malah kita mendapati murid kita menjengkelkan dan
melelahkan maka mari kita bersabar dan berdoa sambil menghadirkan gambaran
bahwa satu diantara mereka kelak akan menarik tangan kita menuju ke Syurga.
Kebahagiaan kita adalah saat menyadari murid murid kita merupakan butiran
butiran tasbih pengabdian kita padaNYA. Subhanallah.... betapa seorang murid
adalah sumber pahala bagi setiap guru, oleh karenanya, berikanlah yang terbaik
kepada mereka, agar pahala yang kita dapatpun yang terbaik dariNYA. Amin .....