Advertisement

Peran Orang Tua dalam keberhasilan Pendidikan seorang Anak

ADAB WALI SANTRI

Sebuah Kisah yang sangat Inspiratif yang dapat kita suri tauladani untuk kita aplikasikan si zaman sekarang ini, kisah ini terjadi pasa zaman Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani....
Pada saat itu ada seseorang yang jelek perangai dan berhati busuk, ia ingin menfitnah Syekh Abdul Qadir al jaelani..
lalu ia mencari jalan untuk menfitnahnya..
Maka ia membuat lubang di dinding rumah Syekh Abdul Qadir dan mengintipnya..
Kebetulan ketika ia mengintip Syekh Abdul Qadir al jaelani..
ia melihat Syekh Abdul Qadir sedang makan dengan muridnya..
Syekh Abdul Qadir suka makan ayam..
dan setiap kali ia makan ayam dan makanan yang lain.. ia akan makan separuh sahaja..
Selebihnya,, makanan tersebut akan diberikan kepada muridnya..
Maka orang tadi pergi kepada orang tua murid Syekh Abdul Qadir tersebut..
Kemudian terjadilan percakapan berikut ini:
Bapak punya anak yg namanya ini?
Jawab si bapak: ya ada..
Anak bpk apa benar belajar dengan Syekh Abdul Qadir?
Jawab si bapak: ya.
Bpk tahu, anak Bapak diperlakukan oleh Syekh Abdul Qadir Jaelani seperti seorang kucing saja..
Syekh Abdul Qadir hanya memberi dia sisa makanan pada anak Bapak...
Mendengar hal itu, Maka si bapak tidak pun tidak puas hati, lalu ia pergi ke rumah Syekh Abdul Qadir..
Terjadilah percakapan antara Wali murid dengan syeh Abdul Qodir Al Jaelani
Wahai tuan syekh, saya mengantar anak saya kesini untuk belajar dengan  tuan syekh bukan untuk jadi pembantu atau dilakukan seperti kucing..
Saya mengantar anak saya kepada tuan syekh, supaya anak saya jadi Alim Ulama'..
Syekh Abdul Qadir hanya jawab ringkas saja..
Kalau begitu bawa pulang kembali anakmu..
Maka si bapak tadi mengajak anaknya untuk pulang..
Ketika keluar dari rumah syekh menuju jalan pulang..
bapak tadi bertanya pada anaknya beberapa hal mengenai ilmu hukum..
ternyata semua soal yang diajukan Bapaknya dijawab dengan benar tidak ada satupun yang salah..
Maka bapak tadi berubah pikiran untuk mengembalikan anaknya kepada  Syekh Abdul Qadir..
Wahai syekh terimalah anak saya untuk belajar dengan tuan kembali...
tuan didiklah anak saya..
ternyata anak saya bukan seorang pembantu dan juga diperlakukan seperti kucing...
Saya melihat ilmu anak saya sangat luar biasa bila bersamamu..
Maka Syekh Abdul Qadir pun memberi Jawaban
"Bukan aku tidak mau menerimanya kembali.."
tapi ALLAH SWT. Telah menutup pintu hatinya untuk menerima ILMU..
ALLAH sudah menutup futuhnya untuk mendapat ilmu..
disebabkan seorang AYAH yang tidak beradab kepada GURU..
maka anak yang menjadi mangsa..
Begitulah ADAB dalam menuntut ilmu..
Anak, Ibu, ayah dan siapa pun perlu menjaga adab dan sopan santun kepada guru..
Betapa pentingnya adab dalam kehidupan seharian kita..
Kisah di atas menceritakan seorang ayah yang tiada adab pada guru..
Contoh Anak yang tidak beradab sama Guru
Bagaimana kalau diri sendiri yang tiada adab, memaki dan menjelek jelekkan gurunya..
Kata ulama: Satu Prasangka saja yang buruk terhadap gurumu..maka Allah Haramkan seluruh keberkahan yang ada pada gurumu kepadamu..
Semoga Allah jadikan kita orang yang beradab kepada sesama manusia terlebih lagi kepada guru dan pendidik yang mengajarkan ilmu kepada kita serta anak anak kita.. Aamiin..

Next Post Previous Post

Advertisement

Advertisement