Urgensi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini
Berdasarkan pendapat berbagai ahli pendidikan yang meyakini betapa pentingnya memberikan layanan pendidikan bagi anak usia dini, berikut akan diuraikan pendapat para ahli tentang hal tersebut:
Hurlock mengatakan bahwa semua anak yang baru lahir adalah tidak berdaya sehinggga membutuhkan bantuan orang dewasa untuk tumbuh dan berkembang, termasuk belajar. Ketidakberdayaan ini dicirikan dengan belum berkembangnya keadaan tubuh dan sistem saraf, ketidakmampuan mengendalikan kegiatan motorik, ketidakmampuan untuk berkomunikasi dan ketidakmampuan untuk belajar, selanjutnya ia mengatakan bahwa pentingnya pendidikan bagi anak usia dini adalah menciptakan interaksi edukatif yang diarahkan bagi perkembangan optimal seluruh potensi yang dimiliki anak.
Perkembangan awal menentukan perkembangan selanjutnya, hal ini berarti perkembangan berbagai potensi melalui interaksi edukatif diharapkan akan dapat menjadi kerangka dasar (Foundation) bagi anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganya serta bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, atau dengan perkataan lain membangun kerangka dasar pada anak usia dini dapat diibaratkan dengan membangun sebuah gedung bertingkat, dimana untuk mendapatkan bangunan yang kokoh,kuat dan tahan terhadap berbagai guncangan serta yang paling pentig tidak akan cepat ambruk, maka dibutuhkan fondasi yang juga kokoh dan kuat untuk menopang bangunan yang ada diatasnya. Demikian pula halnya dengan anak anak yang memiliki kerangka dasar dan penopang bagi perkembangan anak memasuki pendidikan lanjutan, berkarir maupun hidup di masyarakat kelak.
Janet Doman dalam Dryden dan Vos mengatakan: A Baby is born into world in which, essentially he is blind, cant hear Very well and his sensation is far from perfect. And that very uncomfortabelly place for a baby to be. He is triying to figure out: Where am I ?, Whats going on ?, whats gonna happen next ?because he cant see, he cant hear, and he cant feel very well. So I thing the job of parent is clear, to give anough Visual, auditory and tactile stimulation so that the baby get out of this dilemma of not being able to see, hear and feel.
Langeveld dalam napitupulu mengatakan bahwa manusia adalah Animal educandum atau hewan yang dapat di didik, maka ia akan tetap sama dengan monyet atau hewan lainya, artinya tiada perubahan tingkah laku dan ia akan mendasarkan segala tindak tanduknya melulu atas dasar naluri (Instinct) berdasarkan beberapa pendapat tersebut, jelaslah bahwa pentingnya pendidikan bagi anak usia dini adalah agar anak dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya melalui berbagai pemberian rangsangan dari orang dewasa dan atau lingkungan sekitar. Hal itu berarti bahwa pendidikan bagi anak usia dini adalah mutlak diberikan agar mereka dapat mencapai taraf kemanusiaanya. Dengan perkataan lain layanan pendidikan bagi anak usia dini menjadi penting agar anak dapat menjadi manusia yang memiliki derajat kemanusiaan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai Khalifah dimuka bumi.
خليفة في الارض
Berdasarkan pendapat berbagai ahli pendidikan yang meyakini betapa pentingnya memberikan layanan pendidikan bagi anak usia dini, berikut akan diuraikan pendapat para ahli tentang hal tersebut:
Hurlock mengatakan bahwa semua anak yang baru lahir adalah tidak berdaya sehinggga membutuhkan bantuan orang dewasa untuk tumbuh dan berkembang, termasuk belajar. Ketidakberdayaan ini dicirikan dengan belum berkembangnya keadaan tubuh dan sistem saraf, ketidakmampuan mengendalikan kegiatan motorik, ketidakmampuan untuk berkomunikasi dan ketidakmampuan untuk belajar, selanjutnya ia mengatakan bahwa pentingnya pendidikan bagi anak usia dini adalah menciptakan interaksi edukatif yang diarahkan bagi perkembangan optimal seluruh potensi yang dimiliki anak.
Perkembangan awal menentukan perkembangan selanjutnya, hal ini berarti perkembangan berbagai potensi melalui interaksi edukatif diharapkan akan dapat menjadi kerangka dasar (Foundation) bagi anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganya serta bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, atau dengan perkataan lain membangun kerangka dasar pada anak usia dini dapat diibaratkan dengan membangun sebuah gedung bertingkat, dimana untuk mendapatkan bangunan yang kokoh,kuat dan tahan terhadap berbagai guncangan serta yang paling pentig tidak akan cepat ambruk, maka dibutuhkan fondasi yang juga kokoh dan kuat untuk menopang bangunan yang ada diatasnya. Demikian pula halnya dengan anak anak yang memiliki kerangka dasar dan penopang bagi perkembangan anak memasuki pendidikan lanjutan, berkarir maupun hidup di masyarakat kelak.
Janet Doman dalam Dryden dan Vos mengatakan: A Baby is born into world in which, essentially he is blind, cant hear Very well and his sensation is far from perfect. And that very uncomfortabelly place for a baby to be. He is triying to figure out: Where am I ?, Whats going on ?, whats gonna happen next ?because he cant see, he cant hear, and he cant feel very well. So I thing the job of parent is clear, to give anough Visual, auditory and tactile stimulation so that the baby get out of this dilemma of not being able to see, hear and feel.
Langeveld dalam napitupulu mengatakan bahwa manusia adalah Animal educandum atau hewan yang dapat di didik, maka ia akan tetap sama dengan monyet atau hewan lainya, artinya tiada perubahan tingkah laku dan ia akan mendasarkan segala tindak tanduknya melulu atas dasar naluri (Instinct) berdasarkan beberapa pendapat tersebut, jelaslah bahwa pentingnya pendidikan bagi anak usia dini adalah agar anak dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya melalui berbagai pemberian rangsangan dari orang dewasa dan atau lingkungan sekitar. Hal itu berarti bahwa pendidikan bagi anak usia dini adalah mutlak diberikan agar mereka dapat mencapai taraf kemanusiaanya. Dengan perkataan lain layanan pendidikan bagi anak usia dini menjadi penting agar anak dapat menjadi manusia yang memiliki derajat kemanusiaan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai Khalifah dimuka bumi.
خليفة في الارض