Metode Pembelajaran Nabi - Rasul Muallim
Salah satu Metode pembelajaran yang dicontohkan Baginda Nabi Muhammad SAW. dikitab
الرسول المعلم صلى الله عليه وسلم Karangan Syekh Abu Ghudah adalah : Nabi Muhammad Saw Mengajari Sahabat dengan cara dialog dan bertanya . yang lngsung saja kita fahami maksudnya.
Metode Pembelajaran Nabi dengan dialog dan pertanyaan
Salah satu metode Pembelajaran Nabi SAW. yang paling menonjol dalam mengajar adalah dialogDan bertanya,
untuk membangkitkan perhatian para pendengar dan memotivasi jiwa mereka untuk menjawab, dan mendesak mereka untuk memikirkan jawabannya, sehingga jawaban Nabi, semoga doa dan damai Allah besertanya - jika mereka tidak dapat menjawab - lebih dekat dengan pemahaman dan jatuh ke dalam ketidakpercayaan.diri sendiri.Mulai Menulis
Bagi seorang pendidik, melakukan dialog dengan peserta didiknya merupakan keharusan. Dialog bisa secara langsung face to face, namun bisa juga melalui Media-Media seperti: SMS, Telephone dan Internet (Email, Facebook, Twitter dan Website) bahkan dialog dapat dilakukan dengan radio. Dalam dialog-dialog itu pendidik harus membangun rasa kegembiraan dan semangat menggebu-gebu dalam diri peserta didiknya untuk menjadi semakin maju. Dialog harus lahir dari kebebasan berekspresi demi memupuk kreativitas semua pihak untuk mengungkapkan dirinya secara terbuka dan jujur demi kemajuan. Dialog harus bebas dan mengalir datar namun tetap berpijak pada norma-norma. Topik-topik dalam dialog misalnya tentang pengembangan minat, hobi atau bakat, juga persoalan setiap hari yang mengitari para siswa/i sebagai remaja. Dialog harus membangun kemitraan dan kebaikan, juga menumbuhkan rasa percaya diri peserta didiknya.
Ketika saat istirahat tiba, ramai-ramai sekelompok siswa/i berdiri sambil mengitari seorang pendidik di tengah-tengah. Mereka tampak bertanya tentang sebuah materi ajar yang belum dimengerti, juga tentang berbagai kenyataan real seputar pengalaman dan kegembiraan yang mereka hadapi. Tampak sesekali para siswa/i itu tersenyum ceriah dan bergembira serta bertepuk tangan. Baik pendidik dan para siswa/i tampak gembira dengan senyum di bibir yang merekah dan merona.
Pemandangan di atas, merupakan pemandangan yang luar biasa dan perlu ditanggapi secara positif. Para pendidik harus selalu membangun dialog positif dengan semua siswa/inya dengan riang demi kemajuan mental dan ilmu semua siswa/inya. Dialog menandakan kesungguhan untuk saling belajar demi kemajuan. Pendidik sebagai panutan harus menuntun dan 'membetulkan' hal-hal yang yang belum benar dari para siswa/inya. Tampaknya dialog seorang pendidik dan peserta didik dalam suasana santai maupun serius merupakan sebuah keharusan dalam kehidupan setiap hari di sekolah.
Pentingnya Keterampilan Bertanya Bagi Guru kepada siswa siswi untuk seberapa anak didik kita
Menangkap apa yang di sampaikan kepada guru
Guru yang baik terampil mengajukan pertanyaan dengan baik. Keterampilan bertanya hal yang penting bagi seorang guru, bertanya bertujuan menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna, sehingga memberi pengaruh pada peserta didik. Beberapa alasan mengapa keterampilan bertanya perlu dikuasai oleh guru atau pendidik
*Guru cenderung mendominasi ceramah dalam kelas,
* Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan,
*. Siswa harus dilibatkan secara mental intelektual secara maskimal,
* Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta proses dari seseorang yang dikenai. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir Penguasaan keterampilan bertanya penting dikuasai oleh guru.
Kata Kuncinya itu Keterampilan guru untuk anak didiknya, Bertanya
Penguasaan terampilan bertanya bagi seorang guru merupakan hal yang penting untuk menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Guru yang baik mampu mengajukan pertanyaan dengan baik. Pada umumnya guru belum berhasil menggunakan teknik bertanya efektif. Proses pembelajaran berlangsung monoton, membosankan manakala selama berjam-jam guru menjelaskan materi tanpa diselingi dengan pertanyaan, baik sekedar pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir.
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam suatu proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta didik. Pada proses pembelajaran pengajuan pertanyaan berlangsung begitu saja pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, tanpa disadari sampai dimana tahapan-tahapan keterampilan bertanya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan pada penerapan model-model pembelajaran yang dirancang.
Begitu pentingnya penguasaan keterampilan bertanya pada kegiatan pembelajaran, guru hendaknya memahami tahapan-tahapan proses keterampilan bertanya sehingga memberi pengaruh pada peserta didik. Sebagaimana disampaikan Wina Sanjaya ( 2005: 157): Pertanyaan yang baik, memiliki dampak yang positip terhadap siswa , diantaranya:
Dapat meningkatkan partisipasi siswa secara penuh dalam proses pembelajaran.
Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sebab berpikir itu sendiri hakikatnya bertanya.
Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa, serta menuntun siswa untuk menentukan jawaban.
Memusatkan siswa pada masalah yang dibahas.
Dan dari imam Muslim (1) meriwayatkan: Atas otoritas Abu Hurairah, semoga Tuhan meridhoi dia, dia berkata: Utusan Tuhan, semoga doa dan damai Allah besertanya, berkata: “Tahukah kamu apa yang bangkrut (2 )? Mereka berkata:Yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham atau harta.
Dia berkata: Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat membawa shalat, puasa, dan zakat, dan dia datang dengan menghina orang ini, memfitnah orang ini, memakan uang orang ini, menumpahkan darah orang ini. yang ini, dan pukul yang ini. Dia mengambil sebagian dari dosa mereka dan dilemparkan ke atasnya, lalu dia dilemparkan ke dalam api.”
Maka kepada mereka terlebih dahulu, kemudian penjelasannya tentang apa jawaban dari pertanyaannya.Kedua:Peringatan dari beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, kepada akal bahwa kebangkrutan yang sesungguhnya adalah kebangkrutan di hari kiamat. Kebangkitan!