Advertisement

Sab'ah Muhlikat - Tujuh Dosa Besar


MAKALAH MACAM DOSA BESAR - SAB'AH MUHLIKAT







BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk yang dinamis yang dapat berubah dari waktu ke waktu.Manusia diberikan suatu pilihan didalam kehidupan untuk menjadi individu yang berada dijalan yang benar atau berada dijalan keburukan. Namun pastinya semua orang berharap berada dijalan kebaikan walaupun pada kenyataan banyak manusia yang masih berada dijalan keburukan. Menurut Al-Ghazali (1999) menyatakan taubat merupakan bentuk tindakan dari akhlak dan kewajiban manusia tehadap Allah SWT karena pada dasarnya manusia tidak lepas dari perbuatan dosa. Oleh karena itu manusia harus bertaubat diwajibkan untuk melepaskan atau membersihkan dari maksiat dan dosa agar menjadi manusia yang bersih dan suci kembali dari dosa sehingga berada di jalan Allah SWT.

Agar individu bertaubat maka ada alasan dan keadaan tertentu yang dapat memicu individu melakukan taubat. Menurut Lewin (1992) permasalahan dapat menimbulkan kegelisahan dan kekhawatiran pada diri individu yang akan membuat individu untuk merubah perilakunya. Berdasarkan hasil data awal peneliti ditemukan bahwa permasalahan membuat manusia sadar atas kesalahannya dan dosa yang telah dilakukan.

BAB II PEMBAHASAN

Hadist Imam Bukhori

عن أبي بكرة تفتيح بن الحارث رضي الله عنه ، قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عَلَيْهِ وسلم، الا أعلم بأكبر الكبيرة - ملك على يا رسول الله قال: الإشتراك بالليه وخلوق الوالدين وكان ملكنا على فقال الا وقول الزور، وشهادة الزورة منالان

يكررها على قلنا: اين نكت

"Dari Abu Bakrah Nufai bin al-Harits Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Maukah aku beritahukan kepadamu dosa besar yang paling besar?"-Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya tiga kali. Kami (para Shahabat) menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Nabi hallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua."Awalnya Beliau bersandar kemudian duduk dan bersabda, "Serta camkanlah, juga perkataan bohong dan saksi palsu." Nabi selalu mengulanginya sehingga kami berkata (dalam hati kami), "Semoga Beliau diam." Dosa menurut sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Al- hakim

adalah:

الالم ما حاك في صدرك وكرهت ان يطلع عليه الناس ) رواه الحاكيم)

Artinya:

Dosa adalah sesuatu yang terasa gatal didada anda, dan anda sendiri tidak senang kalau ada orang lain yang melihatnya. (H.R Al-Hakim)

Dosa besar dalam Islam adalah segala jenis dosa yang balasannya adalah siksa di neraka. Larangan untuk melakukan dosa besar disebutkan dalam AlQur'an pada Surah An-Najm ayat 32. Di antara dosa-dosa besar, terdapat
lima belas dosa yang paling besar, yaitu syirik menyekutukan Allah, durhaka terhadap orang tua, sihir, pembunuhan yang diharamkan, riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari peperangan, memberikan tuduhan atau berbuat zina kepada wanita mukmin, Meminum khamar, bersumpah palsu dan bersaksi palsu, berbohong. meninggalkan salat, memutuskan hubungan silaturahim, bergunjing dan bermaksiat karena lalai.

Beliau bersabda, "jauhilah tujuh macam dosa besar yang membinasakan. Para sahabat bertanya. "Wahai rosulullah, Apakah tujuh macam dosa itu?". Beliau menjawab "Menyekutukan Allah,sihr membunuh jiwa manusia yang diharamkan Allah, kecuali dengan hak, memakan riba, memakan hak anak yatim, lari pada saat pertempuran dan menuduh (berbuat zina) terhadap wanita-wanita mukmim yang selalu menjaga diri dan tidak pernah berfikir (untuk berzina)." (HR.Muttafaq Alaih)

Al-Quran dan hadits sudah jelas menyebut dosa besar yang harus dijauhi oleh bukan hanya pemeluk Islam, tetapi juga non-Muslim. Pasalnya, dosa besar merupakan pelanggaran hukum dan kejahatan yang sejalan dengan common sense, nalar umum. Allah menyediakan sanksi keras bagi para pelaku dosa besar. Meskipun demikian, Allah SWT tetap membuka lapang karunia dan pintu

rahmat-Nya sebagaimana keterangan Syekh Ibnu Athaillah berikut ini.

ولا كبيرة إذا واجهك فضله

Artinya, "Tak ada dosa besar ketika kau disambut dengan kemurahan-Nya." Pelaku dosa besar dianjurkan untuk memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama atau melakukan dosa besar lainnya. Mereka tidak perlu

berkecil hati karena pintu tobat dan anugerah Allah masih terbuka.

والكبيرة هي التي توعد عليها بالعذاب أو الحد في القرآن أو في السنة وقيل غير ذلك هذا

كله بالنظر لظاهر الأمر وأما باعتبار ما عند الله من أمر غيبه وبالنظر إلى حلمه وعدله

فقد يبرز خلاف ما يظن قال تعالى وبدا لهم من الله ما لم يكونوا يحتسبون فمن سبقت لهات وان كانت الأعمال علامات العناية لا تضره الجناية فاولئك يبدل الله سيداهم

فقد تختلف في بعض المقامات فوجب استواء الرجاء والخوف في بعض المقامات والتسليم الله في كل الأوقات إذ قد تمت كلمات ربك صدقاً وعدلاً لا مبدل لكلماته ... وقيل لو وزن رجاء المؤمن وخوفه ما رجح أحدهما على الآخر بل المؤمن كالطائر بين جناحين أو كما قيل قاله الشيخ زروق . قلت وحديث الرجل الذي عمد له تسع وتسعون سجلاً كل سجل مد البصر ثم تخرج له بطاقة قدر الأنملة فيها شهادة أن لا إله إلا الله فتطيش

تلك السجلات يدل على عظيم حمله ورحمته وشمول كرمه ومنته

Artinya, "Dosa besar adalah pelanggaran yang pelakunya diancam dengan siksa atau diancam dengan hudud di Al-Quran atau hadits. Sebagian ulama mengatakan, dosa besar bukan yang disebut itu. Apapun itu, semuanya ditinjau secara lahiriah. Sedangkan di sisi Allah, dosa besar ditinjau dari kemurahan dan keadilan-Nya. Kadang fakta yang terjadi tidak sesuai dengan yang kita duga seperti firman Allah dalam Surat Az-Zumar ayat 47. Maka tampaklah bagi mereka dari Allah apa yang mereka tidak perkirakan sebelumnya".

Mereka yang mendapat inayah dari Allah, tidak akan menjadi sulit karena dosa besar. Mereka adalah orang pilihan Allah yang dosanya digantikan dengan kebaikan. Amal itu memang menjadi tanda yang kadang berbeda untuk sejumlah maqam sehingga harap dan takutnya mengambil porsi 50%-50% pada sejumlah magam. Kepasrahan mereka sepenuhnya hanya kepada Allah di setiap waktu karena ketentuan Allah telah selesai sehingga tidak berubah. Beberapa ulama mengatakan, "Kalau harap dan takut orang beriman ditimbang, niscaya salah satu piring timbangan takkan berat sebelah. Orang beriman itu seperti burung yang terbang dengan kedua sayapnya, sebagaimana dikatakan oleh Syekh Zarruq.

Orang yang melakukan pelanggaran berat masih mendapat kesempatan untuk menerima kasih sayang Allah. Mereka berkesempatan untuk mendekatican diri kepada-Nya. Mereka tidak boleh berputus asa karenanya mereka tidak boleh menjauh dari Allah.


MACAM-MACAM DOSA BESAR 


1. SYIRIK (menyekutukan Allah)


Syirik merupakan dosa besar yang paling besar di antara dosa-dosa besar lainnya. Dosa akibat perbuatan syirik ini tidak memperoleh ampunan dari Allah. Tidak terampuninya dosa syirik disebutkan di dalam Surah An-Nisa' ayat 48. Dalam ayat ini juga diketahui bahwa Allah mengampuni segala jenis dosa selain syirik bagi siapa pun yang dikehendakiNya. Dosa syirik dalam ayat ini disebut sebagai dosa yang besar. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari disebutkan bahwa seorang yang sebelum mati berdoa kepada selain Allah, maka ia sudah dipastikan masuk neraka.

Salah satu penyebab terjadinya kesyirikan adalah menjadikan tokoh-tokoh tertentu sebagai pelindung selain Allah. Praktik ini umumnya terjadi pada para tokoh ulama yang telah meninggal dunia. Pelaku syirik mendatangi kuburan para tokoh ini untuk melakukan penyembahan. Tujuan kedatangan mereka untuk meminta ampunan atau memohonkan agar segala keinginan yang mereka pinta dapat dikabulkan oleh kuburan tersebut. Kegiatan syirik ini biasanya terjadi pada tokoh yang kuburannya dianggap keramat 
oleh pelaku syirik.

 عدني عبد العزيز بن عبدِ اللهِ قَالَ حَدَّني
 سليمان عن ثور بن له عَن أبي الغيب عن
الْغَيْب
أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال الجنيبوا الموبقات الشرك
بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ

Telah menceritakan kepadaku Abdul Aziz bin Abdullah dia berkata; telah menceritakan kepadaku Sulaiman dari Tsaur bin Zaid dari Abu Al Ghaits dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah hal-hal yang membinasakan yaitu menyekutukan Allah dan sihr."

2. MEMBUNUH 

Membunuh manusia dengan tanpa alasan yang dibenarkan syari'at merupakan

dosa besar. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang dengan firman-Nya. Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya).

ولا تقتلوا النفس التي حرم الله إلا بالحق

melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. [al-Isra /17:33].

Bukan sekedar dosa besar, bahkan membunuh jiwa manusia dengan tanpa haq

(tanpa alasan yan dibenarkan syari'at) termasuk dosa-dosa besar yang bisa

membinasakan, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال النبوا السبع الموبقات قالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا هُن قال الشراك بالله والبشر وفلل النفس التي حرم الله إلا بالحق
وأكل الربا وأكل مال اليتيم والتولي يوم الزحف وقذف المُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْعَافِلَاتِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan!" Mereka (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasûlullah, apakah itu?" Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang yang berkecamuk, menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina". [HR al-Bukhari, no. 2615, 6465; Muslim, no. 89].
3.RIBA

Menurut Sayyid Qutb dalam bukunya yang berjudul "Tafsir Ayat-Ayat Riba". pengertian riba adalah penambahan utang yang sudah jatuh tempo. Selain itu. Sayyid Qutb juga mengatakan bahwa sifat alami pada riba adalah berlipat ganda. Oleh sebab itu, meski tambahan yang dikenakan berjumlah kecil, seiring waktu pasti berlipat jumlahnya.

عدلنا محمد بن الصباح و أن حزب وعثمان بن أبي شيبة قالوا عدتنا عليم أخبرنا أبو الزبير عن جابر قال :
لعن رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم أكل الربا وموكله وكابيه وشاهديه وقال هم سواء

Dalam salah satu hadis Rasulullah salallahu 'alaihi wassalam bersabda: "Dari Jabir Ra. ia berkata: "Rasulullah salallahu 'alaihi wassalam telah melaknat orang- orang yang memakan riba, orang yang menjadi wakilnya (orang yang memberi makan hasil riba), orang yang menuliskan, orang yang menyaksikannya, (dan selanjutnya), Nabi bersabda, mereka itu semua sama saja." (HR. Muslim).

Akibat Buruk Dosa terhadap hidup seseorang

Menurut Ibnu Qayyim dalam kitabnya Al-Da'wa bahwa banyak akibat buruk yang ditimbulkan oleh dosa yang terdapat pada diri seseorang. Diantara akibat buruk tersebut adalah: Menutup kecerdasan, hati nurani menjadi tidak berfungsi, tertutup dan jauh dari hidayah Allah.

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah beliau bersabda :

عن ابي هريرة قال قال رسول الله صلي الله عليه وسلم ان المؤمن اذا اذنب كانت نكتة

سوداء في قلبه فان تاب ونزع واستغفر صقل قلبه فان زاد زادت حتي تعلو قلبه وذاك

الران الذي ذكر الله في القراءن كلا بل ران على قلوبهم ماكانوا يكسبون
Artinya:

Dari Abu Hurairah ra berkata rasulullah bersabda: sesungguh orang beriman apabila melakukan suatu dosa, akan terlahir bintik hitam didalam hatinya. Jika dia bertaubat, melepaskan diri dari dosa dan mohon ampun maka besihlah hatinya. Jika bertambah dosanya maka bertambah banyak titik noda hitam hingga menutup hatinya. Itulah daki sebagai mana yang disebutkan Allah dalam Al-Qur'an sekali-kali tidak demikian apa saja dosa yang mereka lakukan akan menutup hati mereka.

Syekh Hasan Al-Bisri juga mengatakan

وقال الحسن البصر وهو الذنب علي الذنب حتي يعمي القاب فيموت 

Imam Hasan Al-Bisri berkata: Itulah dosa diatas dosa sehingga membutakan hati dan mematikannya

1.Menjadi penghalang datangnya rezeki.

Rasulullah bersabda:

ان الرجل ليحرم الرزق بالذنب يصيبه ) رواه احمد )

Sesungguhnya rezeki seseorang itu terhalang oleh dosa yang menimpanya. (H.R. Ahmad)

2.Mempercepat datangnya azab Allah Swt

Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh ibnu majah beliau berkata: Dari ibnu Umar r.a berkata rasulullah menghadap kepada kami dan berkata; hai kaum muhajirin lima jika kamu dicobai dengannya aku berlindungan kepada 1 Allah kamu tidak mendapatinya:

1. Jika kejahatan dilakukan dengan terang-terangan dalam satu kaum, maka kaum itu akan ditimpakan secara merata penyakit dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada generasi sebelumnya.

2. Jika orang-orang telah melakukan kecurangan dalam takaran dan timbangan dengan terang-terangan maka allah akan menipakan paceklik, inflasi (segala kebutuhan mahal) dan zalimnya seorang penguasa.

3. Jika orang-orang kaya tidak mau mengeluarkan zakat, maka Allah akan menahan turunya hujan dari langit.

4. Jika orang-orang telah melanggar janji Allah dan Rasudaya, maka Allah akan memberikan kekuasaan kepada musuh untuk menguasai mereka dan

musuh itu akan mengurus kekayaan alam yang ada didalam negerinya

5. Jika pemimpin tidak lagi mau berhukum dengan kitab Allah dan hanya memilih-milih yang menguntungkan dirinya, maka Allah akan menimpakan bencana diantara mereka

Wallahu A'lam

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Advertisement

Advertisement