Advertisement

Makalah Dasar Dasar Agama Islam

Dasar Dasar Agama Islam yang wajib difaham



Sahabat Swordofgod yang dirahmati Allah, Makalah berikut adalah makalah yang berhubungan dengan tema DASAR DASAR AGAMA ISLAM


PENDAHULUAN


Pada dunia pendidikan Islam, materi dalam suatu pembelajaran menjadi salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran. Di Indonesia, materi ilmu agama yang dimaksudkan adalah Akidah, al-Quran, Hadis, Fikih, Akhlaq, Sejarah Islam, dan Bahasa Arab. Namun, tetap yang menjadi pondasi ilmu agama Islam adalah pendidikan akidah.


Ruang lingkup pengajaran agama Islam itu meliputi rukun Iman yang enam, yaitu Iman kepada Allah, Iman kepada Rasulnya, Iman kepada malaikat-nya, Iman kepada kitab-kitab suci yang diturunkan kepada Rasul Allah dan Iman kepada qadha dan qadar. Tentu saja termasuk segala sesuatu yang berkaitan dengan iman tersebut seperti masalah kematian, syaithan, jin, iblis, azab kubur, alam barzakh dan sebagainya. Pendidikan akidah menuntut setiap insan muslim agar mereka dapat mempertahankan iman dan agama Islam serta keistiqomahannya dalam beribadali.


Dasar agama Islam memiliki tiga tingkatan yaitu Islam, Iman, dan Ihsan. Tiap-tiap tingkatan memiliki rukun-rukun yang membangunnya. Jika Islam dan Iman disebut secara bersamaan, maka yang dimaksud Islam adalah amalan-amalan yang tampak (lahir) dan mempunyai lima rukun. Sedangkan yang dimaksud Iman adalah amal-amal batin yang memiliki enam rukun. Dan jika keduanya berdiri sendiri-sendiri, maka masing-masing menyandang makna dan hukumnya tersendiri. Ketiga konsep di atas, yaitu islam, iman dan ihsan telah menjadi pokok ajaran agama Islam sendiri yang juga sangat berperang penting dalam proses pendidikan Islam.


PEMBAHASAN


Hadist Nabi Muhammad SAW dalam kitab Matan Arba'in An-Nawawi No.2 :


عن عمر رضي الله عنه أيضا قال بينما نحن جلوس عند رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم إذ طلع علينا رجل شديد بياض الثياب شديد سواد الشعر لا يرى عليه اثر السفر ولا يعرفه منا أحد حتى جلس الى النبي صلى. الله عليه وسلم فأسند ركبتيه إلى ركبتيه ووضع ك فيه على فخذيه وقال يا محمد أخبرني عن الاسلام فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم الإسلام : أن تشهد أن لا اله الله وأن محمد رسول الله وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت إن استطعت إليه سبيلا. قال صدقت فعجبناله يسأله ويصدقه . وقال أخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن يا الله وملائكته وكتبه ورسوله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره. قال صدقت. قال فأخبرني عن الاحسان, قال : أن تعبد الله كأنك تراه فإنه يراك قال فأخبرني عن الساعة, قال : قال المسؤل عنها بأعلم من السائل. قال فأخبرني عن أمارتها قال انقلد الأمة ربتها وأن ترى الحفاالعراة العالة رعاء الشاء يتطاولون في البنيان ثم انطلق فلبثت مليا ثم قال يا عمر أتذري من السائل ؟ قلت الله ورسوله أعلم قال فإنه جبريل أتاكم يعلمكم دینگم. (رواه مسلم).


"Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata: Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki- laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lutut beliau (Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam) seraya berkata: "Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?", maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam: "Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakal, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu", kemudian dia berkata: "engkau benar.


Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: "Beritahukan aku tentang Iman Lalu beliau bersabda: "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk kemudian dia berkata: "anda benar". Kemudian dia berkata lagi: "Beritahukan aku tentang ihsan". Lalu beliau bersabda: "Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkom"


Kemudian dia berkata: "Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)". Beliau bersabda: "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya". Dia berkata: "Beritahukan aku tentang tanda-tandanya", heliau bersabda: "Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya", kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: "Tahukah engkau siapa yang bertanya ?", aku berkata. "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui". Beliau bersabda. "Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian". (Riwayat Muslim).


1. Pengertian Islam Dalam Kitab Matan Arba'in an-Nawawi


hadis-hadis di dalam Kitab Maton Arba'in, menjelaskan bahwa Islam yang berasal dari dari bahasa arab aslama, berarti menerima, menyerah, atau tunduk. Maka kata muslim (sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga berhubungan dengan kata Islam yang berarti orang yang berserah diri kepada Allah. Islam memiliki rukun-rukun atau pilar-pilar yang harus ditunaikan oleh seorang muslim. Hal ini didukung oleh hadis yang ke-3 dalam kitab matan Arba'in an-Nawawi yang berbunyi:


عن ابي الرحمن عبدالله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهما قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول بني السلام على خمس : شهادة ان لا اله الا الله وأن محمدا رسول الله واقام الصلاة وإيتاء الزكاة وحج البيت


وصوم رمضان .


رواه البخاري ومسلم


"Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Al-Khattab radhiyallahu nhuma, ia mengatakan aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan bersaksi halwa Muhammad adalah hamba da utusan Allah; menunaikan shalat, menunaikan zakat, menunaikan haji ke Baitullah, dan berpuasa Ramadhan." (HR. Bukhari dan Muslim)


2. Pengertian Iman Dalam Kitab Matan Arba'in an-Nawawi


a Iman kepada Allah:


1) Beriman dengan wujud Allah ta'ala


2) Beriman kepada rububiyyah Allah swt Beriman kepada uluhiyyah Allah swt, dengan maksud membenarkan dan meyakini bahwa hanya Allah, Tuhan yang berhak disembah, dan semua sesembahan selain-Nya adalah bathil


b. Iman kepada para malaikatNya: Sebagaimana salah satu hadis pada kitab matan arha'in yang berkaitan dengan iman kepada Malaikat adalah hadis kedua yang mengkisahkan kedatangan Jibril kepada Nabi Muhammad saw dengan menjelma sebagai seorang laki-laki yang tidak dikenal, bertujuan untuk memberikan pengajaran kepada para sahabat.


c. Iman kepada kitab-kitabNya yakni Al qur'anul karim


d. Iman kepada Rasul-rasulNya


Melaksanakan syari'at Islam hanya dengan mengikuti petunjuk Nabi saw dan senantiasa berpegang teguh pada sunnahnya.


e Iman kepada Hari Akhir


Pada hadis kedua telah disebutkan oleh Rasul tentang tanda-tanda datangnya hari akhir,


f Iman kepada takdirnya, yang baik ataupun yang buruk

Hal ini berkaitan dengan awal mula penciptaan manusia di dalam rahim, sampai pada saat ditiupkan padanya ruh serta ditetapkan takdir untuknya. Sebagaimana disebutkan pada hadis ke-4.


3. Pengertian Ehsan dalam Kitab Matan Arba'in an-Nawawi adalah


tidak mungkin bagi manusia di dunia ini untuk memutuskan bahwa dirinya masuk surga atau neraka, akan tetapi amal perbuatan merupakan sebab untuk memasuki keduanya. Karena pada hakikatnya amal perbuatan dinilai di akhirnya. Maka hendaklah manusia tidak terpedaya dengan kondisinya saat ini, justru harus selalu mohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan akhir yang baik (husnul khotimah).


Maka dapat disimpulkan, bahwa ihsan adalah puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Oleh karena itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan seluruh potensi diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun kita, apapun profesi kita, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, kecuali mereka yang telah naik ketingkat ihsan dalam seluruh sisi dan nilai hidupnya


Untuk lebih menguatkan pemahaman terhadap hadist tersebut (yakni hadist Umar RA yang jadi objek pembicaraan), maka di bawah ini akan disebutkan hadist-hadist yang senada dengan itu yang di ambil dari beberapa kitab induk, di antaranya :


1. Hadist riwayat Bukhari


حدثنا مسند قال حدثنا إسماعيل بن إبراهيم أخبرنا أبو حيان التيمي عن أبي زرعة عن أبي هريرة قال تمكان النبي الله صلى الله عليه وسلم بارزا يوما للناس فأتاه جبريل فقال ما الايمان قال : أن تو من بالله وملائكته وبلقائه ورسله وتؤمن با لبعث قال ما الإسلام قال : الإسلام أن تعبد الله ولا تشرك به وتقيم الصلاة وتؤدى الزكاة المفروضة وتصوم رمضان. قال ما الاحسان قال : أن تعبد الله كأنك تراه فإنه يراك. قال متى الساعة ، قال : قال المسؤل عنها بأعلم من السائل. وسأخبرك عن أشراطها إذا ولدت الأمة ربها وإنا يعلمون إلا الله ثم أصحها النبي الله صلى صلى الله عليه وسلم تطاول رعاة الإبل البهم في البنيان في خمس لا عليه عليه وسلم إن الله عنده علم الساعة الآية ثم أدبر فقال ردوه فلم يروا شيئا فقال هذا جبريل جاء يعلم الناس دينهم قال أبو عبد الله جعل ذلك كله من الإيمان

2. Hadist riwayat ibnu hibban


اخبرنا عبدالله بن محمد الأزدي حدثنا اسحاق بنا م اخبرنا جرير عن أبي حيان التيمي عن أبي زرعة بن عمرو بن جرير عن أبي هريرة قال ثم كان رسول الله صلي الله عليه و سلم يوما بارزا للناس اذ اناه رجل يمشي فقال يا محمد ما الإيمان قبل ان تؤمن بالله وملائكته ورسوله ولقائه وتؤمن بالبحث الآخر قال يا رسول الله فما الإسلام قال لا تشرك بالله شيئا وتقيم الصلاة المكتوبة وتؤدي الزكاة المفروضة وتصوم رمضان قال يا محمد قال ان تعبد الله كانك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك قال يا محمد متى الساعة قال ما المسؤول عنها بأعلم من السائل وسأحدثك عن اشراطها إذا ولدت الأمة ربتها ورايت العراة الحفاة رؤوس الناس في خمس لا يعلمهن الا الله إن الله عنده علم الساعة الآية ثم انصرف الرجل فالتمسوه فلم يجدوه فقال ذاك جبريل جاء ليعلم الناس دينهم


3. Hadist riwayat abu awanah


هيئة مسافر وثيابه ثياب مقيم أو قال ثيابه ثياب مسافر و هيئة هيئة مقيم فقال يارسول الله أنتو قال ادن فدنا حتى وضع يديه على ركبتيه فقال يا رسول الله مالإسلام قال ان تسلم وجهك الله وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة قال فذكر عرى الإسلام قال فإذا فعلت ذالك فأنا مسلم قال نعم قال صدقت قلنا انظروا كيف يسأله وانظروا كيف يصدقه قال يا رسول الله فمالإحسان قال ان تخشى الله كانك تراه فإلا تكن تراه فإنه يراك قال صدقت قلنا الظرو كيف يساله وانظروا كيف يصدقه ثم قال يا رسول الله مالإيمان قال ان تؤمن بالله وملاكته وكتبه ورسوله وبالموت وبالبعث من بعد الموت وبالقدر كله قال صدقت قال قلنا انظروا كيف يسأله انظروا كيف يصدقه ثم قال يا رسول الله متى الساعة قال ما المسئول عنها بأعلم من المسائل فقال صدقت صدقت ثم مضى قال رسول الله صلى الله عليه وسلم هذا جبريل جاء وسلم على بالرجل فطلب فلم يوجد فقال ليعلم الناس دينهم أو قال ليعلم الناس


Korelasi Islam, iman dan ihsan


teori iman, Islam, dan ihsan dapat dibedakan namun dari segi prakteknya tidak dapat dipisahkan. Satu dan lainnya saling mengisi, iman menyangkut aspek keyakinan dalam hati yaitu kepercayaan atau keyakinan, sedangkan Islam artinya keselamatan, kesentosaan, patuh, dan tunduk dan ihsan artinya selalu berbuat baik karena merasa diperhatikan oleh Allah, menjelaskan bahwa beribadah agar mendapatkan perhatian dari sang Khaliq, sehingga dapat diterima olehnya. Tidak hanya asal menjalankan pernah dan menjauhi laranganNya saja, melainkan berusaha bagaimana amal perbuatan itu bisa bernilai plus dihadapan-Nya. Sebagaimana yang telah disebutkan diatas kedudukan kita hanyalah sebagai hamba, budak dari Tuhan, sebisa mungkin kita bekerja, menjalankan perintah-Nya untuk mendapatkan perhatian dan ridho-Nya. Inilah hakikat dari ihsan.

PENUTUP


Islam, Iman dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Islam adaalah satu-satunya agama yang diakui Allah di sisi-Nya, sedangkan Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah Islam. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah dan barometer tingkat keimanan dan ketaqwaan seorang hamba. Maka Islam tidak sah tanpa Iman, dan iman pun tidak sempurna tanpa ihsan. Sebaliknya, ihsan adalah mustahil tanpa iman, dan iman pun tidak akan terwujud tanpa adanya Islam.


PENDAHULUAN


Pada dunia pendidikan Islam, materi dalam suatu pembelajaran menjadi salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran. Di Indonesia, materi ilmu agama yang dimaksudkan adalah Akidah, al-Quran, Hadis, Fikih, Akhlaq, Sejarah Islam, dan Bahasa Arab. Namun, tetap yang menjadi pondasi ilmu agama Islam adalah pendidikan akidah.


Ruang lingkup pengajaran agama Islam itu meliputi rukun Iman yang enam, yaitu Iman kepada Allah, Iman kepada Rasulnya, Iman kepada malaikat-nya, Iman kepada kitab-kitab suci yang diturunkan kepada Rasul Allah dan Iman kepada qadha dan qadar. Tentu saja termasuk segala sesuatu yang berkaitan dengan iman tersebut seperti masalah kematian, syaithan, jin, iblis, azab kubur, alam barzakh dan sebagainya. Pendidikan akidah menuntut setiap insan muslim agar mereka dapat mempertahankan iman dan agama Islam serta keistiqomahannya dalam beribadali.


Dasar agama Islam memiliki tiga tingkatan yaitu Islam, Iman, dan Ihsan. Tiap-tiap tingkatan memiliki rukun-rukun yang membangunnya. Jika Islam dan Iman disebut secara bersamaan, maka yang dimaksud Islam adalah amalan-amalan yang tampak (lahir) dan mempunyai lima rukun. Sedangkan yang dimaksud Iman adalah amal-amal batin yang memiliki enam rukun. Dan jika keduanya berdiri sendiri-sendiri, maka masing-masing menyandang makna dan hukumnya tersendiri. Ketiga konsep di atas, yaitu islam, iman dan ihsan telah menjadi pokok ajaran agama Islam sendiri yang juga sangat berperang penting dalam proses pendidikan Islam.


PEMBAHASAN


Hadist Nabi Muhammad SAW dalam kitab Matan Arba'in An-Nawawi No.2 :


عن عمر رضي الله عنه أيضا قال بينما نحن جلوس عند رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم إذ طلع علينا رجل شديد بياض الثياب شديد سواد الشعر لا يرى عليه اثر السفر ولا يعرفه منا أحد حتى جلس الى النبي صلى. الله عليه وسلم فأسند ركبتيه إلى ركبتيه ووضع ك فيه على فخذيه وقال يا محمد أخبرني عن الاسلام فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم الإسلام : أن تشهد أن لا اله الله وأن محمد رسول الله وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت إن استطعت إليه سبيلا. قال صدقت فعجبناله يسأله ويصدقه . وقال أخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن يا الله وملائكته وكتبه ورسوله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره. قال صدقت. قال فأخبرني عن الاحسان, قال : أن تعبد الله كأنك تراه فإنه يراك قال فأخبرني عن الساعة, قال : قال المسؤل عنها بأعلم من السائل. قال فأخبرني عن أمارتها قال انقلد الأمة ربتها وأن ترى الحفاالعراة العالة رعاء الشاء يتطاولون في البنيان ثم انطلق فلبثت مليا ثم قال يا عمر أتذري من السائل ؟ قلت الله ورسوله أعلم قال فإنه جبريل أتاكم يعلمكم دینگم. (رواه مسلم).


"Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata: Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki- laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lutut beliau (Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam) seraya berkata: "Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?", maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam: "Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakal, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu", kemudian dia berkata: "engkau benar.


Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: "Beritahukan aku tentang Iman Lalu beliau bersabda: "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk kemudian dia berkata: "anda benar". Kemudian dia berkata lagi: "Beritahukan aku tentang ihsan". Lalu beliau bersabda: "Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkom"


Kemudian dia berkata: "Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)". Beliau bersabda: "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya". Dia berkata: "Beritahukan aku tentang tanda-tandanya", heliau bersabda: "Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya", kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: "Tahukah engkau siapa yang bertanya ?", aku berkata. "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui". Beliau bersabda. "Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian". (Riwayat Muslim).


1. Pengertian Islam Dalam Kitab Matan Arba'in an-Nawawi


hadis-hadis di dalam Kitab Maton Arba'in, menjelaskan bahwa Islam yang berasal dari dari bahasa arab aslama, berarti menerima, menyerah, atau tunduk. Maka kata muslim (sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga berhubungan dengan kata Islam yang berarti orang yang berserah diri kepada Allah. Islam memiliki rukun-rukun atau pilar-pilar yang harus ditunaikan oleh seorang muslim. Hal ini didukung oleh hadis yang ke-3 dalam kitab matan Arba'in an-Nawawi yang berbunyi:


عن ابي الرحمن عبدالله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهما قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول بني السلام على خمس : شهادة ان لا اله الا الله وأن محمدا رسول الله واقام الصلاة وإيتاء الزكاة وحج البيت


وصوم رمضان .


رواه البخاري ومسلم


"Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Al-Khattab radhiyallahu nhuma, ia mengatakan aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan bersaksi halwa Muhammad adalah hamba da utusan Allah; menunaikan shalat, menunaikan zakat, menunaikan haji ke Baitullah, dan berpuasa Ramadhan." (HR. Bukhari dan Muslim)


2. Pengertian Iman Dalam Kitab Matan Arba'in an-Nawawi


a Iman kepada Allah:


1) Beriman dengan wujud Allah ta'ala


2) Beriman kepada rububiyyah Allah swt Beriman kepada uluhiyyah Allah swt, dengan maksud membenarkan dan meyakini bahwa hanya Allah, Tuhan yang berhak disembah, dan semua sesembahan selain-Nya adalah bathil


b. Iman kepada para malaikatNya: Sebagaimana salah satu hadis pada kitab matan arha'in yang berkaitan dengan iman kepada Malaikat adalah hadis kedua yang mengkisahkan kedatangan Jibril kepada Nabi Muhammad saw dengan menjelma sebagai seorang laki-laki yang tidak dikenal, bertujuan untuk memberikan pengajaran kepada para sahabat.


c. Iman kepada kitab-kitabNya yakni Al qur'anul karim


d. Iman kepada Rasul-rasulNya


Melaksanakan syari'at Islam hanya dengan mengikuti petunjuk Nabi saw dan senantiasa berpegang teguh pada sunnahnya.


e Iman kepada Hari Akhir


Pada hadis kedua telah disebutkan oleh Rasul tentang tanda-tanda datangnya hari akhir,


f Iman kepada takdirnya, yang baik ataupun yang buruk

Hal ini berkaitan dengan awal mula penciptaan manusia di dalam rahim, sampai pada saat ditiupkan padanya ruh serta ditetapkan takdir untuknya. Sebagaimana disebutkan pada hadis ke-4.


3. Pengertian Ehsan dalam Kitab Matan Arba'in an-Nawawi adalah


tidak mungkin bagi manusia di dunia ini untuk memutuskan bahwa dirinya masuk surga atau neraka, akan tetapi amal perbuatan merupakan sebab untuk memasuki keduanya. Karena pada hakikatnya amal perbuatan dinilai di akhirnya. Maka hendaklah manusia tidak terpedaya dengan kondisinya saat ini, justru harus selalu mohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan akhir yang baik (husnul khotimah).


Maka dapat disimpulkan, bahwa ihsan adalah puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Oleh karena itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan seluruh potensi diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun kita, apapun profesi kita, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, kecuali mereka yang telah naik ketingkat ihsan dalam seluruh sisi dan nilai hidupnya


Untuk lebih menguatkan pemahaman terhadap hadist tersebut (yakni hadist Umar RA yang jadi objek pembicaraan), maka di bawah ini akan disebutkan hadist-hadist yang senada dengan itu yang di ambil dari beberapa kitab induk, di antaranya :


1. Hadist riwayat Bukhari


حدثنا مسند قال حدثنا إسماعيل بن إبراهيم أخبرنا أبو حيان التيمي عن أبي زرعة عن أبي هريرة قال تمكان النبي الله صلى الله عليه وسلم بارزا يوما للناس فأتاه جبريل فقال ما الايمان قال : أن تو من بالله وملائكته وبلقائه ورسله وتؤمن با لبعث قال ما الإسلام قال : الإسلام أن تعبد الله ولا تشرك به وتقيم الصلاة وتؤدى الزكاة المفروضة وتصوم رمضان. قال ما الاحسان قال : أن تعبد الله كأنك تراه فإنه يراك. قال متى الساعة ، قال : قال المسؤل عنها بأعلم من السائل. وسأخبرك عن أشراطها إذا ولدت الأمة ربها وإنا يعلمون إلا الله ثم أصحها النبي الله صلى صلى الله عليه وسلم تطاول رعاة الإبل البهم في البنيان في خمس لا عليه عليه وسلم إن الله عنده علم الساعة الآية ثم أدبر فقال ردوه فلم يروا شيئا فقال هذا جبريل جاء يعلم الناس دينهم قال أبو عبد الله جعل ذلك كله من الإيمان

2. Hadist riwayat ibnu hibban


اخبرنا عبدالله بن محمد الأزدي حدثنا اسحاق بنا م اخبرنا جرير عن أبي حيان التيمي عن أبي زرعة بن عمرو بن جرير عن أبي هريرة قال ثم كان رسول الله صلي الله عليه و سلم يوما بارزا للناس اذ اناه رجل يمشي فقال يا محمد ما الإيمان قبل ان تؤمن بالله وملائكته ورسوله ولقائه وتؤمن بالبحث الآخر قال يا رسول الله فما الإسلام قال لا تشرك بالله شيئا وتقيم الصلاة المكتوبة وتؤدي الزكاة المفروضة وتصوم رمضان قال يا محمد قال ان تعبد الله كانك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك قال يا محمد متى الساعة قال ما المسؤول عنها بأعلم من السائل وسأحدثك عن اشراطها إذا ولدت الأمة ربتها ورايت العراة الحفاة رؤوس الناس في خمس لا يعلمهن الا الله إن الله عنده علم الساعة الآية ثم انصرف الرجل فالتمسوه فلم يجدوه فقال ذاك جبريل جاء ليعلم الناس دينهم


3. Hadist riwayat abu awanah


هيئة مسافر وثيابه ثياب مقيم أو قال ثيابه ثياب مسافر و هيئة هيئة مقيم فقال يارسول الله أنتو قال ادن فدنا حتى وضع يديه على ركبتيه فقال يا رسول الله مالإسلام قال ان تسلم وجهك الله وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة قال فذكر عرى الإسلام قال فإذا فعلت ذالك فأنا مسلم قال نعم قال صدقت قلنا انظروا كيف يسأله وانظروا كيف يصدقه قال يا رسول الله فمالإحسان قال ان تخشى الله كانك تراه فإلا تكن تراه فإنه يراك قال صدقت قلنا الظرو كيف يساله وانظروا كيف يصدقه ثم قال يا رسول الله مالإيمان قال ان تؤمن بالله وملاكته وكتبه ورسوله وبالموت وبالبعث من بعد الموت وبالقدر كله قال صدقت قال قلنا انظروا كيف يسأله انظروا كيف يصدقه ثم قال يا رسول الله متى الساعة قال ما المسئول عنها بأعلم من المسائل فقال صدقت صدقت ثم مضى قال رسول الله صلى الله عليه وسلم هذا جبريل جاء وسلم على بالرجل فطلب فلم يوجد فقال ليعلم الناس دينهم أو قال ليعلم الناس


Korelasi Islam, iman dan ihsan


teori iman, Islam, dan ihsan dapat dibedakan namun dari segi prakteknya tidak dapat dipisahkan. Satu dan lainnya saling mengisi, iman menyangkut aspek keyakinan dalam hati yaitu kepercayaan atau keyakinan, sedangkan Islam artinya keselamatan, kesentosaan, patuh, dan tunduk dan ihsan artinya selalu berbuat baik karena merasa diperhatikan oleh Allah, menjelaskan bahwa beribadah agar mendapatkan perhatian dari sang Khaliq, sehingga dapat diterima olehnya. Tidak hanya asal menjalankan pernah dan menjauhi laranganNya saja, melainkan berusaha bagaimana amal perbuatan itu bisa bernilai plus dihadapan-Nya. Sebagaimana yang telah disebutkan diatas kedudukan kita hanyalah sebagai hamba, budak dari Tuhan, sebisa mungkin kita bekerja, menjalankan perintah-Nya untuk mendapatkan perhatian dan ridho-Nya. Inilah hakikat dari ihsan.

PENUTUP


Islam, Iman dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Islam adaalah satu-satunya agama yang diakui Allah di sisi-Nya, sedangkan Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah Islam. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah dan barometer tingkat keimanan dan ketaqwaan seorang hamba. Maka Islam tidak sah tanpa Iman, dan iman pun tidak sempurna tanpa ihsan. Sebaliknya, ihsan adalah mustahil tanpa iman, dan iman pun tidak akan terwujud tanpa adanya Islam.



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Advertisement

Advertisement