Hadits Tematik Sewa Menyewa
Hadits Tematik Tema Ibarat - Sewa Menyewa
Pengertian akad Ijarah
Secara bahasa Ijarah berarti upah. Sedangkan dalam pengertian syara’, Ijarah adalah akad atas suatu manfaat tertentu yang dituju, dapat diberikan, dan diperbolehkan, dengan pengganti tertentu.
Ijarah atau yang biasa disebut dengan istilah sewa-menyewa adalah salah satu fenomena mu’amalah yang sering terjadi di masyarakat. Tentunya dalam transaksi, kedua belah pihak harus mengerti hukum dan proses transaksinya supaya status hukumnya sah dan legal. Mari kita mengingat kembali materi singkat tentang ijarah.
Ijarah secara bahasa berarti upah. Sedangkan menurut istilah adalah transaksi atas sebuah manfaat atau jasa yang dimaklumi dan memiliki nilai komersial serta legal (halal) untuk diserahterimakan dengan adanya upah yang jelas. Keterangan ini terdapat dalam kitab Fath al-Qarib al-Mujib:
وَهِيَ لُغَةً اِسْمٌ لِلْأُجْرَةِ وَشَرْعًا عَقْدٌ عَلَى مَنْفَعَةٍ مَعْلُومَةٍ مَقْصُودَةٍ قَابِلَةٍ لِلْبَذْلِ وَالْإِبَاحَةِ بِعِوَضٍ مَعْلُومٍ
Dalil yang berkaitan dengan akad sewa-menyewa adalah QS. Al-Thalaq (65) ayat 6. Allah SWT berfirman:
فَإِنْ أَرْضَعْنَ لَكُمْ فَئَاتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ وَأْتَمِرُوا بَيْنَكُمْ بِمَعْرُوفٍ وَإِنْ تَعَاسَرْتُمْ فَسَتُرْضِعُ لَهُ أُخْرَى
“Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anakmu) untukmu, maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik. Dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (QS. Al-Thalaq (65): 6)
Rukun-rukun akad Ijarah
Sighat.
Upah.
Manfaat.
Orang yang berakad.
Dalam akad ijarah, ada dua bentuk yang harus kita ketahui
Pertama, Ijarah al-‘ain; ijarah yang kontraknya berhubungan dengan sebuah benda yang telah ditentukan (‘ain mu’ayyanah). Ijarah ini diperbolehkan dan sah apabila memenuhi syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Benda yang disewakan sudah ditentukan.
Benda yang disewakan wujud dan dapat disaksikan di hadapan muta’aqidain (dua orang yang bertransaksi)
Jasa atau manfaat barang yang disewakan tidak ditangguhkan.
Kedua, Ijarah al-dzimmah; ijarah yang kontraknya berkaitan dengan jasa yang mestI dipenuhi oleh mu’jir (penyedia jasa). Ijarah ini memiliki dua syarat yang berbeda dengan ijarah al-‘ain, antara lain:
Ujrah (upah) wajib diserahkan secara kontan di tempat transaksi.
Menjelaskan benda yang akan disewa/dimanfaatkan, baik dari segi jenis dan sifatnya.
HADIST 1
وعن ثابت بن الضّحّاك رضي الله عنه: أنّ رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن المزارعة وأمر بالمؤجرة. راوه مسلم
Daripada Tsabit bin al-Dhahhak (r.a) bahawa Rasulullah (s.a.w) melarang muzara’ah dan menyuruh sewa-menyewa. (Diriwayatkan oleh Muslim).
Makna Hadith
Hadis ini menerangkan tentang dilarangnya akad muzara’ah dan dianjurkan akad sewa-menyewa. Akad muzara’ah adalah pemilik tanah menyerahkan sebidang tanah berserta benih tanamanntuk dikelola dengan ketentuan bahwa pekerja berhak memperoleh sebagian dari hasil
Fiqh Hadith
Larangan muzara’ah.
Dianjurkan untuk melakukansewa-menyewa mengikuti kesepakatan ulama.
HADIST 2
وعن ابن عمر رضي الله عنه قال:قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (أعطوا الأجير أجره قبل أن يجفّ عرقه). رواه ابن ماجه
Daripada Ibn Umar (r.a), beliau berkata: “Rasulullah (s.a.w) bersabda: “Bayarlah upah buruh sebelum keringatnya kering.” (Diriwayatkan oleh Ibn Majah).
Makna Hadith
Hadis ini menganjurkan untuk segera dalam membayar upah dari pekerja. Bahkan dianjurkan sebelum keringatnya kering.
Fiqh Hadith
Anjuran untuk bersegera membayar upah pekerja.
Menyebut dengan jelas jumlah upah sebelum pekerjaan dilakukan.
وعن أبي سعيد الخدريّ رضي الله عنه أنّ النّبيّ صلى الله عليه وسلم قال: (من استأجر أجيرا, فليسمّ له أجرته). رواه عبد الرّزّاق
Daripada Abu Sa’id al-Khudri (r.a) bahawa Rasulullah (s.a.w) bersabda: “Barang siapa mempekerjakan buruh maka hendaklah dia membayar upahnya.” (Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq).
Makna Hadith
Hadis ini menganjurkan untuk menyebutkan upah dengan jelas sebelum dimulainya suatu pekerjaan. Hal ini agar tidak terjadi perselkisihan di kedua belah pihak.
Fiqh Hadith
Wajib menyebut dan menyepakati jumlah upah sebelum memulai pekerjaan.