Muslim sejati kokoh tak tertandingi
DIKARUNIAI SIKAP TUNDUK PADA KEBENARAN DAN KEKOKOHAN DI ATASNYA
Sobat saef, Seperti janjinya syaitan kepada Allah Azza wa Jalla, bahwa ia tidak akan masuk ke dalam neraka sendiri. Syaitan akan berusaha menggoda manusia agar masuk ke dalam neraka bersamanya. Syaitan membuat segala bentuk dosa menjadi indah di mata manusia. Ia akan menjadikan manusia cinta terhadap dunia hingga melalaikannya dari akhirat. Tentunya bagi sebagian orang yang mempunyai iman yang lemah akan mudah untuk terpedaya dengan segala bujuk rayuan syaitan.
Sobat,Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
“Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya selama kamu berpegang dengan kedua-duanya, yaitu kitab Allah (Al Qur'an) dan Sunahku.” (HR. Al-Hakim)
Maka dari itu sebagai seorang Mukmin, sudah seharusnya kita menjaga diri kita dari godaan-godaan syaitan yang terkutuk. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
والذنوب للقلب بمنزلة السموم، إن لم تهلكه أضعفته ولا بُدَّ، وإذا ضعفت قوته لم يقدر على مقاومة الأمراض. قال طبيب القلوب عبدالله بن الإدمان
رأيت الذنوب تميت القلوب .. وقد يورث الذل إدمانها
وترك الذنوب حياة القلوب .. وخير لنفسك عصيانها
"Kedudukan dosa bagi hati bagaikan racun. Jika racun itu tidak membinasakannya, maka mesti ia akan melemahkannya.
Jika kekuatan hati telah lemah, maka ia tidak akan mampu menahan serangan berbagai penyakit."
Sang Tabib Hati Abdullah bin Mubarak telah berkata,
"Aku menyaksikan dosa-dosa telah mematikan hati dan kecanduan dosa akan mewariskan kehinaan.
Meninggalkan dosa-dosa akan memberikan kehidupan bagi hati dan yang terbaik bagi dirimu adalah berupaya untuk menghindarinya." (Zadul Ma'ad 4/186)
Sobat,Al Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah juga berkata,
متى رزق العبد انقيادا للحق وثباتا عليه فليبشر، فقد بشر بكل خير، وذلك فضل الله يؤتيه من يشاء
"Kapan saja seorang hamba dikaruniai sikap tunduk kepada kebenaran dan kekokohan di atasnya, maka hendaklah dia bergembira, karena sesungguhnya dia telah diberi kabar gembira akan mendapatkan semua kebaikan, dan itu adalah keutamaan dari Allah yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki."(Thariq Al Hijratain 2/347)
Allah Azza wa Jalla berfirman,
إِنَّهُۥ لَيْسَ لَهُۥ سُلْطَٰنٌ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
إِنَّمَا سُلْطَٰنُهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُۥ وَٱلَّذِينَ هُم بِهِۦ مُشْرِكُونَ
"Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaan syaitan itu hanya atas orang-orang yang mengangkatnya sebagai pemimpin dan orang-orang yang suka menyekutukan dengan Allah." (QS. An-Nahl: 99-100)
Sobat saef, Marilah kita memanjatkan doa kehadirat Allah Azza wa Jalla sebagaimana doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ
“Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang merupakan pelindung segala urusanku. Perbaikilah urusan duniaku yang merupakan tempat aku mencari kehidupan. Perbaikilah urusan akhiratku yang merupakan tempat aku kembali. Jadikanlah kehidupanku ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai istirahat bagiku dari segala keburukan.” (HR. Muslim)
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ، أَوْ أُضَلَّ، أَوْ أَزِلَّ، أَوْ أُزَلَّ، أَوْ أَظْلِمَ، أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَجْهَلَ، أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu agar aku tidak sesat atau disesatkan syaitan atau orang yang berwatak syaitan, agar tidak berbuat kesalahan atau disalahi, agar tidak menganiaya atau dianiaya orang, dan agar tidak berbuat bodoh atau dibodohi."
(HR. Abu Daud No. 5094, HR. Tirmidzi No. 3427, HR. An Nasai No. 5501, dan HR. Ibnu Majah No. 3884. Lihat Shahih Tirmidzi 3/152 dan Shahih Ibnu Majah 2/336)
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa tunduk kepada kebenaran dan kekokohan di atasnya untuk meraih ridha-Nya.