Advertisement

Tambatan Hati terbaik

MENAMBATKAN HATI HANYA KEPADA ALLAH, DZAT PENGGENGGAM HATI DAN PENGABUL DOA

Sobat saef yang dirahmati Allah,Maha Suci Allah Azza wa Jalla yang telah menciptakan satu hati dalam rongga dada manusia, dan cukuplah untuk dikatakan seseorang itu berdusta jika mengatakan bahwa dia mempunyai dua hati dan mampu mendua dalam rongga dadanya. Allah Azza wa Jalla hanya menciptakan satu hati saja untuk setiap manusia, dan terkumpul di dalamnya rasa bahagia dan rasa sedih. Dua hal yang akan selalu menyertai manusia selama di dunia dan hingga ujung kehidupan di akhirat kelak.

Sobat saef, Allah Azza wa Jalla melarang kita bersedih,

 وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali ‘Imran: 139)

Dalam ayat tersebut, Allah Azza wa Jalla melarang hamba-hamba-Nya yang beriman untuk bersikap lemah dan bersedih hati ketika tertimpa musibah dan ketika diuji dengan sebuah ujian.

Sobat saef, Bersabarlah, jika kita tidak pernah merasa sedih, kita tidak akan pernah merasakan nikmatnya kebahagiaan, jika kita tidak pernah merasa kecewa dengan sesuatu kita tidak akan pernah bisa bersyukur dengan sepenuhnya ketika kita bisa meraih impian kita. Jika kita tidak pernah merasa tersakiti, kita tidak akan pernah merasa betapa amat sangat memerlukannya kita kepada Penggenggam hati para manusia yang menciptakan segala sesuatu itu tentu mengandung hikmah yang sangat besar...

Tidaklah Allah Azza wa Jalla itu menciptakan kebahagiaan kecuali ada kesedihan yang menjadi lawannya, sebagaimana Allah Azza wa Jalla menciptakan arah timur dan barat dengan bukan tanpa hikmah apapun.

Jadikanlah semua itu sebagai cambuk hati untuk lebih mendekatkan diri kepada Rabb yang hati kita itu berada di antara jari-jemari-Nya. Tetap bersabar dengan kesabaran yang indah dalam setiap perkara yang dihadapi, karena Allah Azza wa Jalla tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang bersabar dan akan memberikan balasan yang manis atas kesabarannya. Sebagaimana dalam firman-Nya,

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَاب

“Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Rabb-mu’. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Syaikh As Sa’di mengatakan, bahwa ini berlaku umum untuk semua jenis kesabaran. Kesabaran atas taqdir Allah Azza wa Jalla sehingga tidak marah dengan apa yang terjadi. Kesabaran atas maksiat dengan tidak melakukannya dan kesabaran dalam ketaatan kepada-Nya dengan menunaikannya.

Allah Azza wa Jalla berfirman,

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menjauhkan diri segala mudharat meskipun dinilai tidak moderat, menambatkan hati hanya kepada Allah Azza wa Jalla, Dzat Penggenggam hati dan Pengabul doa untuk meraih ridha-Nya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Advertisement

Advertisement