Ghiroh Terhadap Agama dan junjungan
INNOCENCE OF MUSLIM
عن
عمير بن هانئ ، عن علي سمع النبي صلى الله عليه
وسلم يقول سيكون بعدي فتن لا يستطيع المؤمن فيها أن
يغير بيد ولا بلسان ، قلت : يا رسول الله ، وكيف ذاك ؟ قال : ينكرونه بقلوبهم ،
قلت : يا رسول الله ، وهل ينقص ذلك إيمانهم شيئا ؟ قال : لا ، إلا كما ينقص القطر
من الصفا ,
رواية الأوزاعيّ
Hadits dari Umair Bin Hani’ dari Ali beliau mendengar Rasulullah
SAW bersabda “ akan datang setelahku fitnah yang mana mukmin dimasa itu tidak
akan mampu untuk mengubahnya dengan tangannya atau dengan lesannya, Ali berkata
wahai rasulullah: terus bagaimana cara mengingkarinya? Rasul menjawab ; mereka
mengingkari dengan hati mereka Ali berkata lagi : dan apakah iman seorang
muslim berkurang karenanya? Beliau menjawab : tidak... kecuali seperti
hilangnya tetesan air dari batu yang halus.. hadits riwayat Imam Auza’iy
Akhir-akhir ini kita digemparkan oleh Film Innocence
of Muslims, film yang membuat Umat Islam sedunia kebakaran jenggot, Libya, Yaman dan negara-negara
Arab lainnya selama berhari hari melakukan Demonstrasi bahkan sampai terjadi demo anarkis , termasuk serangan terhadap
Konsulat Amerika Serikat di BenGhazi Libya, yang menewaskan 14 orang, termasuk Duta Besar Amerika
Serikat, Christhoper Stephen, dan tiga warga AS lainnya. Film ini juga
telah memicu berbagai aksi protes sehingga banyak kedutaan Amerika yang ditutup sementara, termasuk di
Negara kita ini. Mungkin diantara kita banyak yang tidak tau apa isi film
tersebut. Atau bahkan tidak
ingin tau, (jika iya maka ini yang menjadi masalah munculnya tulisan ini) Innocence
of Muslims, sebelumnya berjudul Innocence of Bin Laden [sic] (judul produksi: Desert Warrior, judul
di internet: The Real Life of Muhammad and Muhammad Movie Trailer)
adalah sebuah film buatan
warga negara Amerika beranggaran
rendah tahun 2012 yang bertemakan anti-Islam. Film
ini diproduseri oleh seorang penganut Koptik bernama Nakoula Basseley Nakoula. Sebulan setelah pemutaran perdananya
(sekaligus satu-satunya) di Vine Theatre, Hollywood, dua
trailer film diunggah ke YouTube pada
bulan Juli 2012. Trailer film ini di alih-suarakan ke dalam bahasa Arab, dan
kemudian disebarkan oleh seorang blogger Koptik keturunan Mesir-Amerika bernama
Morris Sadek. Pada
tanggal 8 September 2012, cuplikan sepanjang dua menit dari film ini
ditayangkan di Al-Nas TV, sebuah stasiun televisi Islami
di Mesir,dan atas penayangan film ini, pecahlah protes keras pada tanggal 11
September 2012 yang bertepatan dengan peringatan 11 tahun serangan 11
September 2001. Tidak salah jika terjadi Protes keras, Demo
bahkan pembakaran terhadap kedutaan di Libya, semua itu merupakan Ghiroh
(Rasa Cemburu) seorang muslim terhadap Agamanya apalagi Nabi Muhammad telah
dilecehkan kehormatannya, karena jika Ghiroh sudah tidak ada pada diri seorang muslim maka kecintaan akan hilang, jika rasa
cinta sudah hilang maka berarti agama dalam seorang Muslim telah hilang,”
sebagaimana perkataan Ibnu Qoyyim
( إذا رحلت الغيرة من القلب ترحلت المحبة بل
ترحل الدين كله ).
Akan
tetapi apakah Ghiroh yang dimaksud itu Ghiroh yang membabi buta?
Jawabanya tentulah tidak, Ingat umat Muslim Indonesia harus mampu menyikapi setiap
Isu dan permasalahan secara cerdas, jangan hanya ikut-ikutan dengan aksi dan
reaksi masyarakat negara lain dalam memprotes film tersebut. Jika ada yang
mengatakan kenapa indonesia tidak bisa seperti Libya dan Yaman dalam Memprotes
film tersebut? Padahal indonesia punya potensi besar untuk itu, sebab Indonesia jumlah
penduduk muslimnya paling
banyak, atau mungkin ada yang mengatakan Muslim Indonesia itu Pengecut tidak berani
sama Amerika padahal nabi Muhammad SAW. telah di Jelek-jelekkan dalam Film
tersebut. Sekali lagi biarkan mereka bilang
apa,, jangan mudah terprofokasi mari berfikir jernih, Ingat !!! Buku
yang menjelekkan Islam banyak, film-film yang menjelekan Islam juga banyak.
Namun, apakah Islam akan jatuh dengan film picisan semacam itu? Apakah Nabi
Muhammad SAW kemudian jatuh martabatnya? Tidak, kan ?????. Kalau ada
kekerasan fisik, lawan secara fisik, demikian juga dengan kekerasan simbolik
yang harus dilawan secara simbolik, seperti buku atau film yang merupakan
simbolik. lawan dengan buat film untuk klarifikasi. Kalau
bisa, kalau tidak ya biarkan saja. `Ngapain` film picisan semacam itu ditonton?
Gitu aja kok repot (seperti kata yang biasa
dipakai Gus
Dur).
Paling
tidak sebagai seorang Pelajar Muslim kita harus bisa membawa diri jangan mudah
terprovokasi oleh hal hal yang nantinya akan menyengsarakan diri kita sendiri yang
hidup dalam negara yang multi kultural,
multi etnis dan multi agama, dan negara
yang masih butuh negara lain. Namun kita juga tidak boleh kemudian menutup mata
jika agama kita, Junjungan kita di jelek-jelekan paling tidak kita harus
berusaha untuk mengingkarinya seperti hadits riwayat muslim berikut ini :
عن أبي سعيد الخذريّ قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول من
رأى منكم منكرا فليغيره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه ، فإن لم يستطع فبقلبه ، وذلك
أضعف الإيمان رواه مسلم
Kita patut
acungi jempol atas apresiasi Majelis Ulama
Indonesia (MUI) yang telah melarang film
Innocence of Muslims masuk lagi ke
Indonesia. Demikian juga dengan Kemenkominfo
yang telah memblokir tayangan via youtube tersebut. Semua itu merupakan bentuk Nahi munkar bil yad, kita juga jangan tinggal diam
jika kita tidak ingin disifati “orang yang Imannya lemah” seperti dalam hadits
mari kita ikut serta Nahi Mungkar dengan mengingatkan Masyarakat yang sudah terlanjur sempat mengkopi dan menggandakan
film tersebut sebelum tayangan itu di blok untuk segera memusnahkannya, karena tidak
ada kemanfaatannya, bahkan hanya akan menimbulkan
dampak buruk
serta mudharat bagi Masyarakat.
Diambil dari berbagai sumber