Advertisement

Resume Hadits Ahkam - Persiapan diri dalam perang - doa akhir majlis

Tugas Ilmu Hadits berikut adalah Resume Hadits Ahkam dengan Tema Mempersiapkan diri dalam perang  hingga doa akhir majlis

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat kodrat dan irodat-Nya kami diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah pertama mata kuliah Ilmu Hadits. Sholawat dan salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabat.

Pada pengantar ini kami mengutip pesan dari Syeikh Az-Zarnuji dalam kitabnya Ta’lim Muta’allim beliau berpesan pada peserta didik dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi dan semua berstatus mencari ilmu. Dikarenakan niat adalah dasar dari perbuatan manusia. Beliau juga menjelaskan niat yang harus ditanamkan adalah untuk mendapatkan ridho Allah SWT dan menghilangkan kebodohan. Semoga kutipan pada pengantar ini menjadi pengingat agar selalu menata niat dalam proses belajar khususnya pada mata kuliah Ilmu Hadits ini.

Makalah ini kami susun berdasarkan standar minimal pedoman penulisan makalah Institut Keislaman Abdullah Faqih. Dengan harapan memudahkan belajar bagi Mahasiswa semester 2 Progam Studi Pendidikan Islam. Dan sudah tentu tidak ada karya manusia yang sempurna, kami membuka baik saran atau kritik untuk revisi makalah ini. Wallahua’alam. 


Gresik, 12 Juni 2022

Penulis

Sayyidah Ummi Nabila

Dia Restu Assidiqiya

Lubna Diana


Anjuran Dalam Mempersiapkan Kekuatan Diri, Pasukan, Penjagaan, Menahan Kuda Untuk Berperang Di Jalan Allah, dan Persiapan Orang Yang Berperang


Dari ‘Uqbah bin ‘Aqmir ra. Berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda ketika beliau di atas mimbar : “Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda”. (QS. Al-Anfal : 60). Ingatlah sesungguhnya kekuatan itu memanah. Ingatlah sesungguhnya kekuatan itu memanah. Ingatlah sesungguhnya kekuatan itu memanah. (HR. Muslim dan yang lainnya)

=Nabi menafsirkan kata kekuatan dengan memanah. Tafsiran ini sesuai dengan zaman itu. Nabi menganjurkan kita untuk belajar berbagai macam perang dengan memanah dan memerintahkan kepada kita untuk berani dan berjuang, dan hendaknya anak-anak kita dibesarkan atas dasar kekuatan, cinta pada pembelaan, menolong agama, menolak permusuhan. Sesungguhnya itu semua bagian dari kasih sayang beliau.

Dari Sahl bin Sa’id ra. Bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Pasukan barisan terdepan dalam perang di jalan Allah itu lebih baik dari pada dunia seisinya. Tempat bagian seseorang di surga itu lebih baik dari pada di surga. Waktu sore atau pagi yang mana seseorang pergi untuk berperang di jalan Allah itu lebih baik dari pada dunia seisinya”. (Muttafaqun ‘alaih, HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Dari Ibn’Abbas ra. Berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Dua mata yang tidak akan terkena api neraka adalah : Mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang siap siaga berjaga dalam perang di jalan Allah”. (HR. Tirmidzi. Dia berkata : Hadis ini hasan ghorib)

Dari Zaid bin Kholid ra. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang mempersiapkan pasukan perang di jalan Allah, maka sungguh dia telah berperang. Dan barang siapa yang mengundurkan diri dari peperangan untuk melindungi keluarganya, maka sungguh dia telah berperang”. (Muttafaqun ‘alaih, HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasai)

=Yang dimaksud “telah berperang” disini yakni dia mendapatkan pahala seperti orang yang berperang dan gugur baginya kewajiban berperang pada zaman itu.

Dari Abu Hurairah ra. Berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang menahan kuda untuk berperang di jalan Allah karena iman kepada Allah dan membenarkan janji Allah, maka sesungguhnya kekenyangan dalam makan dan minum, kotornnya (kuda), dan air kencingnya (kuda) kelak terhitung di hari kiamat –yakni terhitung kebaikan-“. Sebagaimana terdapat disebagian riwayat. (HR. Bukhori, Ahmad, Nasai)

Larangan Dalam Berpaling Dari Pasukan, Berkhianat, dan Meninggalkan Perang dan Jihad

Allah berfirman : “Dan barang siapa mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka, sungguh orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah. Tempatnya ialah neraka jahannam, dan seburuk-buruk tempat kembali”. (QS. Al-Anfal : 16)

Allah berfirman : ”Dan tidak mungkin seorang Nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang). Barang siapa berkhianat, niscaya pada hari kiamat dia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang dilakukannya dan mereka tidak di dholimi”. (QS. Ali Imran : 161)

= الْغُلُوْلُ menurut bahasa artinya berkhianat. Adapun menurut istilah adalah mengambil harta rampasan perang sebelum adanya pembagian tanpa seizin pemimpin. Dan itu termasuk dosa besar.

Dari Abu Hurairah ra. Berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Jauhilah 7 perkara yang dilarang”. Mereka menjawab : Wahai Rasulullah! Apa itu? Rasul menjawab : “Syirik kepada Allah”. (HR. Bukhori, Muslim, Nasai, dan Abu Daud)

Anjuran Dalam Memerdekakan Budak dan Kebaikan Untuk Yang Memiliki

Allah berfirman : “Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar. Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar?. (Yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya)”. (QS. Al-Balad : 11-13)

Yang dimaksud الْعِتْقُ adalah termasuk amalan-amalan yang baik yang mana dapat menebus diri dari siksa api neraka.


Larangan Dalam Bersumpah Atas Nama Selain Allah, Sumpah Yang Bohong, dan Banyaknya Sumpah Dengan Nama Allah Meskipun Benar

Allah berfirman : “Dan janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertaqwa, dan menciptakan kedamaian diantara manusia”. (QS Al-Baqarah : 224)

Allah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji-janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka adzab yang pedih”. (QS Ali Imran : 77)

Dari Ibn Mas’ud ra. Bahwa sesungguhnya Nabi SAW bersabda : “Barang siapa yang bersumpah atas nama harta seorang muslim tanpa adanya hak dirinya, maka allah akan murka kepadanya”. 

Dari Ibn Umar ra. Bahwa sesungguhnya Nabi SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah melarang kalian bersumpah atas nama bapak-bapak kalian. Maka barang siapa bersumpah hendaknya bersumpah atas nama Allah atau diam”. (Muttafaqun ‘alaih, HR. Malik, Ahmad dan Imam empat lainnya)

Dari Abdullah bin Amar bin ‘Ash ra., dari Nabi SAW bersabda “Termasuk dosa-dosa besar, yaitu : Syirik kepada Allah, durhaka kepada oarng tua, membunuh seseorang, dan sumpah yang palsu”. (HR. Ahmad, Bukhori, Tirmidzi, dan Nasai)

=Yang dimaksud الْغُمُوْسُ adalah sumpah yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam dosa dan neraka.

Anjuran Untuk Memberikan Persaksian, Patuh Pada Kekuasaan Pemimpin Selain Dalam Maksiat. Larangan Dalam Menyembunyikan Persaksian, Kesaksian Yang Dusta, dan Menentang Kekuasaan Pemimpin

Allah berfirman : “Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian. Karena barangsiapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor”. (QS. Al-Baqarah : 283)

Allah berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) diantara kalian”. (QS. An Nisa’ : 59)

Allah berfirman : “Dan jauhilah peerkataan yang dusta”. (QS. Al-Hajj :30)

Dari Ibn Umar ra. Dari Nabi SAW bersabda : “Bagi orang muslim harus mendengar dan taat dalam apa yang disenangi dan tidak disenangi, kecuali jika diperintah untuk berbuat maksiat. Jika diperintah untuk berbuat maksiat, maka tidak baginya mendengar dan taat”. (Muttafaqun ‘alaih)

Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang taat kepadaku maka sungguh dia taat kepada Allah. Dan barang siapa durhaka kepadaku, maka sungguh dia durhaka kepada Allah. Dan barang siapa taat kepada pemimpin, maka sungguh dia taat kepadaku. Dan barang siapa durhaka kepada pemimpin, maka sungguh dia durhaka kepadaku”. (Muttafaqun ‘alaih, HR. Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)

Anjuaran Berdoa Ketika Dalam Keadaan Susah, Gelisah, dan Sedih

Dari Ibn Abbas ra. Bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda ketika beliau dalam keadaan susah : 

لاَ إِلَهَ إِلآّ اللّه الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ, لاَ إله إلاَّ اللَّه رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمُ, لا إِله إلاّ اللَّه رَبُّ السَّموات و ربُّ الأَرْضِ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْم

(Muttafaqun ‘alaih)

=Yang dimaksud الْكَرْبِ adalah cobaan yang turun kepada manusia. Maka hendaknya berlindung kepada Allah untuk menghilangkannya.

Dari Anas ra. Dari Nabi SAW bahwa ketika beliau terkena suatu perkara yang menyusahkan maka beliau bersabda :  

ياَ حَيُّ ياَ قَيُّوْمُ بِرَحْمَـِكَ أَسْتَغِيْثُ

 (HR. Tirmidzi. Dan Hakim berkata : Shohih sanadnya)


Dari Sa’ad bin Abi Waqash ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Doa Nabi Yunus ketika beliau berada di perut ikan paus : 

لاَإِلهَ إلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنّيْ كُنْتُ مِنَالظَّالِمِيْنَ

Dan tidak ada seorang laki-laki muslim berdoa atas sesuatu kecuali Allah mengabulkannya”. (HR. Tirmidzi, Ahmad, Nasai, Hakim, dan Baihaqi di kitab Asy-syuab) 


Anjuran Dalam Mendekatkan Diri Kepada Allah dan Intropeksi Diri


Allah berfirman : “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya”. (QS. Qof : 16)


Allah berfirman : “Dan dia bersama kamu dimana saja kamu berada”. (QS. Al-Hadid : 4)


Dari Abu Dzar dan Mu’ad bin Jabal ra. Dari Rasulullah SAW bersabda : “Bertaqwalah kamu kepada Allah di manapun kamu berada, iringilah kesalahan kamu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya, dan pergauilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik”. (HR. Tirmidzi. Dia berkata, “hadits hasan” HR. Ahmad dan Baihaqi di kitab Asy-syuab dan HR Hakim dari Abu Dzar saja)


Dari Ibnu Abbas ra berkata : Suatu hari aku berada di belakang Nabi SAW. Lalu beliau bersabda : “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa patah kata, jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah, niscaya Dia akan senantiasa bersamamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah, dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, jika semua umat manusia bersatu padu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, niscaya mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu, dan jika semua umat manusai bersatu padu untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu. Pena telah diangkat, dan catatan-catatan itu telah mongering”. (HR. Tirmidzi. Dia berkata, “Hadits ini hasan shohih”)

Dalam riwayat lain Tirmidzi dengan redaksi: “Jagalah Allah, niscaya engkau akan senantiasa mendapati-Nya di hadapanmu, kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Dia akan mengenalimu saat kesuliatan, ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu selalu mengiringi kesabaran, jalan keluar selalu mengiringi cobaan, dan kemudahan itu selalu mengiringi kesusahan”.





Anjuran Dalam Memperbanyak Dzikir Kepada Allah


Allah berfirman : “Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang susah.” (QS. Al-A’raf : 205)


Allah berfirman : “Dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung”. (QS. Al-Anfal : 45)


Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Orang-orang yang mengasingkan diri akan mendahului (masuk surga)”. Sahabat menjawab : Siapa itu wahai Rasulullah?. Rasul menjawab : “Mereka adalah orang-orang (laki-laki dan perempuan) yang berdzikir kepada Allah”. (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Hakim dengan lafad lain)


Dikatakan dari Abdullah bin Busr ra. Bahwa seseorang berkata : Wahai Rasulullah SAW sesungguhnya syariat-syariat islam telah banyak aku terima, maka beri tahu aku sesuatu, aku akan berpegang teguh padanya. Rasul bersabda : “Tetap jaga lisanmu dalam keadaan basah dengan berdzikir kepada Allah.” (HR. Tirmidzi dan dia berkata “hadis ini hasan ghorib”)



Anjuran Dalam Berobat 


Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi SAW bersabda : “Allah tidak menurunkan penyakit kecuali dengan menurunkan obatnya”. (HR. Bukhori, Muslim, Ibnu Majah, Hakim)



Dari Jabar ra. Dari Rasulullah SAW bersabda : “Setiap penyakit itu ada obatnya, jika mendapatkan obatnya penyakit, maka akan terbebas (sembuh) atas izin Allah”. (HR. Muslim dan Ahmad)


Dari Usamah bin Syarik ra berkata : Orang-orang arab berkata : wahai Rasulullah! Apakah kita harus berobat?. Rasul bersabda : “Iya wahai hamba-hamba allah, berobatlah, maka sesungguhnya Allah tidak menempatkan penyakit keculia Dia juga menempatkan obatnya, kecuali satu penyakit”. Mereka menjawab: Apa itu?. Rasul menjawab : “Lupa”. (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majjah, Nasai, Tirmidzi dan shohihannya, Ibnu Hibban, dan Hakim)


Dari Ibnu Abbas ra. Dari Nabi SAW bersabda : “Obat itu ada 3 macam : Alat untuk membekam, meminum madu, dan membakar dengan api. Dan aku melarang berobat dengan cara membakar dengan api”. (HR. Bukhori, Ibnu Majjah, ahmad, dan Bazzar)


Bab Tentang Doa Yang Dibaca Ketika Akhir Majlis


Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa duduk dimajlis dan di dalamnya terdapat banyak candaan, maka sebelum dia berdiri hendaknya membaca doa : 

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ, أَشْهَدُ أَنْ لاَ إلهَ إِلأَّ أَنَتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْكَ.

Kecuali diampuni dosa yang ada dimajlis tersebut”. (HR Abu Daud dan Tirmidzi, dia berkata “Hadits ini hadist hasan shohih ghorib”, dan Nasai, Ibnu Habban, dan Hakim)

=Mushoonif mengakhiri mengarang kitab dengan bab ini sebab untuk memberitahukan bahwa karangannya telah selesai, pengakuan ketidakmampuannya, keberkahan dengan menyebut nama Nabi SAW, mencari ampunan yang mana dalam karangannya mungkin terdapat banyak kelalaian dan kekurangan.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Advertisement

Advertisement