Makalah Tafsir Tarbawi
Makalah Tafsir Tarbawi -Kewajiban Belajar Mengajar
PEMBAHASAN
Definisi Belajar dan Mengajar
A. Pengertian belajar sangatlah bermacam-macam, karena persepsi
setiap orang pasti berbeda-beda mengenai pengertian belajar, namun memiliki kesamaan. Belajar adalah suatu proses kegiatan dan bukan suatu tujuan atau hasil. Belajar bukan hanya untuk mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukanlah suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan perilaku. (Hamalik, 2009, p. 27) Dalam definisi lain, term belajar dimaknai sebagai usaha untuk merubah sikap dan tingkah laku melalui berbagai kegiatan, seperti membaca, menyimak, mengobservasi, dan sebagainya.
Definisi belajar menurut Hintzman adalah suatu transformasi yang terjadi pada diri manusia dikarenakan oleh kejadian yang mempengaruhi perilaku manusia tersebut
Imam Al-Ghazali memberikan pandangannya terkait belajar yaitu sebagai suatu aktivitas fisik untuk memahami makna sesuatu sebagai usaha membentuk akhlak yang baik guna mendekatkan diri kapada Allah Swt. agar selamat dunia dan akhirat. Al-Ghazali memberikan penyataan bahwa wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk mencari ilmu dan pengetahuan agama yang benar. (Hermawan, 2014)
Belajar ialah sebuah aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, mengembangkan bakat dan keterampilan, merubah tingkah laku dan menguatkan kepribadian yang baik sebagai hasil dari kegiatan yang telah dilakukan. Di dalam proses tersebut terjadi perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu. (Harahap et al., 2022, p. 1)
Dalam konteks belajar tidak dapat dipisahkan dengan istilah mengajar. Menurut Darmono mengajar diartikan sebagai sebuah aktivitas yang dilaksanakan oleh pendidik dengan sedemikian rupa, hingga terjadi perubahan pada perilaku peserta didik ke arah yang lebih baik (Harahap et al., 2022, p. 6)
Mengenai term mengajar diartikan sebagai upaya yang dilakukan agar proses kegiatan pembelajaran berjalan dengan kondusif. Dalam hal ini terjadi transfer of knowledge antara pendidik kepada peserta didik. (Hamzah, 2009, p. 186) Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa term belajar dan mengajar tidak dapat dipisahkan karena memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain.
Mengajar merupakan proses pentransferan ilmu yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik sehingga diperoleh pengetahuan, penguasaan keterampilan dan bakat, serta terbentuknya kepribadian serta sikap pada peserta didik
Perintah belajar dan mengajar adalah instruksi dan tindakan yang diberikan dalam agama Islam untuk mencari ilmu dan menyampaikan pengetahuan kepada orang lain. Ini merupakan tugas penting dalam mengembangkan pemahaman agama, memperkuat iman, dan membentuk komunitas yang berpengetahuan.
Perintah belajar dan mengajar dalam Islam dipandang sebagai perintah Allah SWT. dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagai landasan untuk mengembangkan ilmu agama, meningkatkan kesadaran spiritual, dan membentuk masyarakat yang penuh pemahaman dan amal shaleh. Amalan belajar dan mengajar secara terus menerus diharapkan dapat membantu umat Islam memperoleh keberkahan di dunia dan akhirat, serta memberikan kontribusi bagi kemajuan umat manusia secara keseluruhan.
B.Tafsir Ath-Thabari
Kitab Tafsir Ath-Thabari merupakan salah satu karya yang ditulis oleh para ulama besar. Kitab ini ditulis oleh Abu Ja’far ath-Thabari yang mempunyai nama panjang Muhammad Ibn Jarir Ibn Yazid Ibn Khalid ath-Thabari. Dia adalah seorang ulama dan komentator terkenal dalam tradisi Islam. Ia dilahirkan pada tahun 224 H (839 M) di kota Amol, Persia. Di usianya yang masih muda, beliau menunjukkan minat yang besar untuk mempelajari ilmu agama dan belajar dari para ulama terkemuka pada masanya. (Srifariyati, 2017, p. 321) Ath-Thabari dikenal sebagai ulama yang sangat produktif. Ia banyak menulis karya di berbagai bidang antara lain tafsir, sejarah, hadis, dan bahasa Arab. Selain sebagai komentator, al-Thabari juga terkenal sebagai sejarawan. Abu Ja’far ath-Thabari wafat pada tahun 310 H (923 M) di Bagdad, Irak. (Abdurrahman,018, hal. 69)
Ath-Thabari melakukan kegiatan menulis selama kurang lebih 40 tahun dengan 40 halaman setiap harinya. Diantara sekian banyak karya yang ditulis oleh Ath-Thabari, yang paling terkenal adalah kitab Jami al-Bayan fii Tafsir Al-Qur'an atau lebih dikenal dengan Tafsir Ath-Thabari. Kitab Jami' al-Bayan fiü Tafsir Al-Qur'an dicetak di Beirut oleh penerbit Dar al-Kutub pada tahun 1992. (Adistia dkk., 2019, hlm. 60-61)
Kitab Tafsir Ath-Thabari atau kitab Jami' al-Bayan fii Tafsir Al-Qur'an berisi tafsir 30 juz terhadap isi Al-Qur'an secara keseluruhan. Metode yang digunakan dalam penafsiran Ath-Thabari menurut H. Abdul Jalal
yaitu metode mugaran atau komparatif. Karena di dalam tafsir ini mengandung pendapat pendapat para ulama dan membandingkan antara pendapat ulama yang satu dengan yang lain. (Adistia et al, 2019, p. 62)
Kitab Tafsir al-Thabari atau kitab Jami' al-Bayan fii Tafsir Al-Qur'an adalah salah satu kitab tafsir Al-Qur'an terbesar yang pernah ditulis dalam sejarah Islam. Kitab ini mencakup penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an secara rinci dan komprehensif, dengan memperhatikan konteks sejarah, tata bahasa, dan ilmu-ilmu terkait lainnya. Al-Thabari menggunakan metode penafsiran yang cermat dan mengutamakan pemahaman yang berlandaskan pada dalil-dalil Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad saw.
c. Surah Al-'Alaq Ayat 1-5
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang maha mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak di ketahuinya
d. Tafsir Ath-Thabari Surah Al-'Alaq Ayat 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ
أقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَم
عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Firman Allah yang disampaikan dalam ayat tersebut adalah "Bacaulah dengan (menyebut) nama Tuhanmu, Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpul darah" (QS. Al-'Alaq: 1-2). Pada ayat اقرأ باسم ربك Fril amar dalam ayat ini dijelaskan dalam kitab tafsir At-thabari adalah sebuah perintah kepada nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam خلق الانسان من علق stilah "الإنسان" )manusia dalam ayat tersebut digunakan dalam bentuk tunggal, tetapi memiliki makna jamak. Ini adalah karakteristik dalam bahasa Arab di mana kata benda tunggal dapat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang ada dalam jumlah banyak atau secara umum. من علق Allah menjelaskan bahwa manusia telah diciptakan dari segumpal darah ('alagah).
Firman-Nya أقرأ و ربك الأكرم " Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah," maksudnya adalah, bacalah hai Muhammad الذي علم بالظلم "Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam menjadikannya kitab dan tulisan.
Firman-Nya علم الانسان ما لم يعلم terdapat rangkaian kutipan yang menceritakan tentang pengetahuan yang diajarkan kepada manusia, yakni dari Yunus menceritakan bahwa Ibnu Wahb mengabarkan bahwa Allah mengajarkan kepada manusia apa yang sebelumnya tidak diketahuinya, ia menyatakan bahwa Allah mengajarkan tulisan kepada manusia dengan menggunakan qalam (pena). (Ath-Thabari,
e. Analisis Surah Al-Alaq Ayat 1-5
Analisis surah Al-'Alaq ayat 1-5 antara lain sebagai berikut:
1) Ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. menyeru kepada umat manusia untuk mengagungkan Allah Swt. melalui bacaan.
2) Dipaparkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah Swt. melalui segumpal darah.
3) Pada surah Al-'Alaq ayat 1-5 juga memberitahu kepada manusia, bahwasanya Allah Swt telah mengangkat dan memuliakan harkat martabat manusia dengan pena atau proses belajar.
4) Pada surah Al-Alaq ayat 1-5 juga dimaktubkan bahwasanya manusia diajarkan Allah tentang pengetahuan yang mana sebelumnya tidak diketahui, dengan melalui pena (Qalam
Konsep Perintah dan Mengajar dalam Surah Al-'Alaq Ayat 1-5
Konsep perintah belajar dan mengajar dalam surah Al-'Alaq termaktub dalam ayat 1-5. Pada ayat pertama surah Al-'Alaq tertera instruksi untuk membaca. Dalam hal ini, malaikat Jibril memerintahkan. Nabi Muhammad saw. untuk membaca tanpa menunjukkan objek apa yang mesti dibaca karena pada saat itu malaikat Jibril tidak membawa tulisan apapun. Hal ini menunjukkan bahwa konsep perintah membaca dalam ayat ini bersifat "global", artinya mencakup pada siapa saja. Dalam hal ini dapat dipahami bahwa Allah menginstruksikan kepada Nabi Muhammad saw, untuk pandai membaca. (Taufik, 2007, p. 399)
Term allama itu sendiri disebutkan sebanyak 2 kali di dalam surah Al- 'Alaq ini, yaitu pada ayat 1 dan ayat 3. Hal ini menunjukkan bahwa perintah belajar atau perintah membaca dalam hal ini merupakan eksistensi yang sangat penting..
Dari pernyataan diatas, dapat dijabarkan mengenai konsep perintah belajar dan mengajar dalam surah Al-'Alaq ayat 1-5 sebagai berikut:
a. Pentingnya Belajar: Firman Allah "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu" menunjukkan pentingnya belajar dan mencari pengetahuan. Allah memberikan perintah kepada Nabi Muhammad untuk membaca sebagai ajakan kepada umat manusia untuk terus belajar, memperoleh pengetahuan, dan mengembangkan diri.
b. Sumber Pengetahuan: Allah adalah sumber pengetahuan yang paling pemurah. Dalam Firman-Nya, Allah mengajarkan manusia melalui berbagai cara, termasuk melalui qalam (pena) sebagai alat untuk menulis dan menyampaikan pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui wahyu Ilahi dan juga melalui pembelajaran manusia.
c. Karakteristik Bahasa Arab: Penggunaan kata "الإنسان" )manusia dalam bentuk tunggal namun memiliki makna jamak menunjukkan karakteristik dalam bahasa Arab di mana kata benda tunggal dapat. digunakan untuk menggambarkan sesuatu dalam jumlah banyak atau secara umum. Ini menunjukkan bahwa pengajaran dan pengetahuan yang diberikan oleh Allah berlaku untuk seluruh umat manusia,
d. Pembelajaran yang luas Allah mengajarkan kepada manusia mengenai sesuatu yang tidak ia ketahui sebelumnya. Firman-Nya "Allah mengajarkan kepada manusia apa yang sebelumnya tidak diketahuinya menekankan bahwa proses belajar dan mengajar adalah suatu keberlanjutan Allah terus memberikan pengetahuan baru kepada manusia untuk mengembangkan pemahaman mereka.
0000 Analisis Konsep Perintah dan Mengajar dalam Surah Al-'Alaq Ayat 1-5 Dari pernyataan di atas, dapat diambil beberapa analisis mengenai perintah belajar dan mengajar
a. Perintah untuk membaca: Firman Allah yang memerintahkan untuk membaca dengan menyebut nama Tuhan menunjukkan pentingnya belajar dan memperoleh pengetahuan. Perintah ini diberikan kepada Nabi Muhammad sebagai ajakan bagi seluruh umat manusia untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan mencari pengetahuan.
b. Makna jamak dalam penggunaan kata "انسان" )manusia): Meskipun kata "الانسان digunakan dalam bentuk tunggal, namun memiliki makna jamak. Hal ini adalah karakteristik bahasa Arab di mana kata benda tunggal dapat menggambarkan sesuatu yang ada dalam jumlah banyak atau secara umum. Dalam konteks ini, perintah belajar dan mengajar mencakup seluruh umat manusia, menunjukkan bahwa pengetahuan dan pembelajaran ditujukan untuk semua orang.
C. Pengajaran melalui Qalam (Pena): Firman Allah yang menyebutkan bahwa Tuhan mengajar manusia melalui qalam menunjukkan bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui wahyu Ilahi dan juga melalui upaya manusia dalam menulis dan mengajarkan pengetahuan kepada orang lain. Pena digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pengetahuan dan menjadikannya kitab dan tulisan yang dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
d. Pengetahuan yang diajarkan kepada manusia: Firman Allah yang menyatakan bahwa Tuhan mengajarkan manusia apa yang sebelumnya tidak diketahuinya menunjukkan bahwa proses belajar dan mengajar adalah kontinu. Allah terus memberikan pengetahuan. baru kepada manusia yang belum mereka ketahui sebelumnya. Hal ini menunjukkan pentingnya pembelajaran sepanjang hidup dan peningkatan pemahaman.
Dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa perintah belajar dan mengajar dalam pernyataan tersebut menunjukkan pentingnya belajar, inklusivitas pengetahuan untuk seluruh umat manusia, pengajaran melalui qalam, dan sifat kontinu dari proses pembelajaran. Perintah ini mengajak manusia untuk belajar, mengembangkan pengetahuan, dan menyebarkan pengetahuan kepada orang lain melalui berbagai cara termasuk menulis, mengajar, dan berbagi informasi.
Kesimpulan
Surah Al-Alaq ayat 1-5, menurut Tafsir Ath-Thabari, mengandung konsep perintah belajar dan mengajar yang sangat penting dalam agama Islam Ayat-ayat ini menekankan pentingnya membaca, mencari pengetahuan, dan memperoleh pemahaman yang lebih baik melalui proses pembelajaran. Allah memerintahkan manusia untuk membaca dengan nama Tuhan mereka, menunjukkan bahwa pengetahuan yang diperoleh haruslah terkait dengan kebenaran dan keimanan kepada Allah.
Perintah belajar dan mengajar dalam ayat ini juga menyoroti pentingnya menuliskan pengetahuan. Allah mengajarkan manusia melalui pena, yang menunjukkan pentingnya mempertahankan dan menyampaikan pengetahuan kepada orang lain melalui proses mengajar. Dengan demikian, perintah belajar dan mengajar dalam Surah Al-Alaq ayat 1-5 mencerminkan nilai-nilai pendidikan, pengetahuan, dan pemahaman yang diperlukan dalam mengembangkan keimanan,
meningkatkan kesadaran, dan membentuk masyarakat yang berpengetahuan.
BAB III PENUTUP
Kesimpulannya, konsep perintah belajar dan mengajar dalam Surah Al-Alaq ayat 1-5 menurut Tafsir At-Tabari menegaskan pentingnya membaca, mencari pengetahuan, dan memperoleh pemahaman yang benar dalam agama Islam. Ini menggarisbawahi nilai-nilai pendidikan, penulisan, dan penyebaran pengetahuan dalam rangka pengembangan spiritual dan perkembangan masyarakat. meningkatkan kesadaran, dan membentuk masyarakat yang berpengetahuan.
Kesimpulannya, konsep perintah belajar dan mengajar dalam Surah Al-Alaq ayat 1-5 menurut Tafsir At-Tabari menegaskan pentingnya membaca, mencari pengetahuan, dan memperoleh pemahaman yang benar dalam agama Islam. Ini menggarisbawahi nilai-nilai pendidikan, penulisan, dan penyebaran pengetahuan dalam rangka pengembangan spiritual dan perkembangan masyarakat. meningkatkan kesadaran, dan membentuk masyarakat yang berpengetahuan.
Kesimpulannya, konsep perintah belajar dan mengajar dalam Surah Al-Alaq ayat 1-5 menurut Tafsir At-Tabari menegaskan pentingnya membaca, mencari pengetahuan, dan memperoleh pemahaman yang benar dalam agama Islam. Ini menggarisbawahi nilai-nilai pendidikan, penulisan, dan penyebaran pengetahuan dalam rangka pengembangan spiritual dan perkembangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, A. (2018). Metodologi Ath-Thabari dalam Tafsir Jami'ul al-Bayan fi Ta'wil Al-Qur'an. Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam, 17(1), 65-88. https://doi.org/10.15408/kordinat.v1711.8096
Adistia, Yusril, Izzah, N. B., Nikmah, & Arif, M. (2019). Telaah Kitab Tafsir Ath- Thabari dalam QS Al-Maidah ayat 51, al-Munir: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, 1(2), 55-78. https://doi.org/10.24239/al-munir. v1102.36