Hakekat Cinta
KITA TIDAK TAHU KEBAIKAN ITU ADA PADA YANG KITA CINTAI ATAU PADA YANG KITA BENCI
Sahabat saef yang dimuliakan Allah SWT. Kita harus yakin bahwa segala kehendak (Iradah)-Nya adalah yang terbaik untuk kita. Terkadang kita mengeluh tatkala keinginan kita belum saja terpenuhi, kita terus saja merasa kesal saat yang dihajati tak kunjung tiba. Kita terus saja mempertanyakan takdir saat apa yang telah dimohonkan dalam doa dan harapan tak kunjung Allah Azza wa Jalla tetapkan. Tetapi kita tak pernah sekali pun mempertanyakan hati, sudah pantaskah kita meminta lebih kepada Allah Azza wa Jalla, sudah bijakkah kita selama ini menjalankan amanah yang telah Allah Azza wa Jalla tetapkan kepada kita? Namun nyatanya tidak, kita hanya pandai mempertanyakan takdir Allah Azza wa Jalla, namun kita tak pernah sesekali menyadari tugas menghamba kita dengan penuh hati ketaatan.
Ketika kenginan tak kunjung Allah Azza wa Jalla takdirkan, ataupun telah Allah Azza wa Jalla takdirkan namun tak sesuai dengan harapan, bersabarlah, karena sesuatu yang belum kita dapatkan bisa jadi mengajarkan kita tentang betapa indahnya keikhlasan...
Sahabat,Memang sulit untuk ikhlas, karena syurga itu bukan sesuatu yang dapat dibeli dengan harga yang murah, membutuhkan kesabaran, perjuangan, dan ketekunan iman untuk mendapatkannya. Maka sesulit apapun belajar ikhlas, teruslah berusaha untuk tetap tenang dan selalu lapang menerima ketentuan Allah Azza wa Jalla. Karena jika semua yang diinginkan kita dapatkan, lalu kapan kita akan belajar untuk berjuang dalam doa dan mengharap penuh kepada Allah Azza wa Jalla. Oleh karena itu anggaplah jeda waktu yang diberikan Allah dalam detik-detik pengharapan yang belum ditakdirkan-Nya, sebagai jalan agar kita selalu beristiqamah dan tidak jenuh mengharap kepada Allah Azza wa Jalla, sebab bila waktunya tiba Allah Azza wa Jalla akan menetapkan-Nya dengan begitu indah.
Sahabat, Bukan Allah Azza wa Jalla tidak melihat kebesaran hati yang telah terbingkai oleh harapan yang membendung, namun Allah Azza wa Jalla hanya ingin melihat seberapa besar kita mengharap kebaikan dari-Nya.
Ingatlah, bahwa Allah Azza wa Jalla lebih mengutamakan apa yang kita butuhkan daripada yang kita inginkan, sebab itulah Allah Azza wa Jalla memberi jeda atas harapan dan doa yang kita panjatkan. Allah Azza wa Lalla memberi sedikit waktu lagi agar kita semakin memantapkan hati mengarah pada-Nya.
Tahukah kita bahwa jeda yang diberikan Allah Azza wa Jalla saat ingin kita tak terkabul sebenarnya sama dengan sebuah pertanyaan “Kamu ingin, apa kamu butuh?”
Iya, semacam itulah, dan jika pada akhirnya kita istiqamah dan bersungguh-sungguh, maka sudah pasti pada akhirnya Allah Azza wa Jalla akan menetapkan yang terbaik untuk kita.
Sahabat, Untuk semua itu, renungkanlah firman Allah Azza wa Jalla yang mengajarkan kepada kita prinsip yang benar dalam menghadapi kehidupan ini, obat segala kegalauan, pelipur semua lara,
وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Sikap kita adalah menerima kondisi yang ada, suka tidak suka, karena kita tidak tahu apakah yang kita sukai baik untuk kita atau buruk, hanya Allah Azza wa Jalla yang tahu. Laksanakan perintah Allah Azza wa Jalla, walaupun berat untuk jiwa, tinggalkan larangan-Nya walaupun nafsu ingin melakukannya, karena kita yakin Allah Maha Tahu dengan yang kita butuhkan. Umar bin Khatthab radhiyallahu 'anhu berkata:
«مَا أُبَالِي عَلَى أَيِّ حَالٍ أَصْبَحْتُ، عَلَى مَا أُحِبُّ أَوْ عَلَى مَا أَكْرَهُ، وَذَلِكَ لِأَنِّي لَا أَدْرِي الْخَيْرَ فِيمَا أُحِبُّ أَوْ فِيمَا أَكْرَهُ»
“Aku tidak peduli di atas kondisi apa keadaanku, di atas hal yang aku cintai atau yang aku benci, dikarenakan aku tidak tahu kebaikan itu ada pada yang aku cintai atau pada yang aku benci.”
(HR. Ibnu Abi Dunia, al-Faraj bakda asysyiddah No.13)
Sahabat saef,Tetap istiqamahlah senantiasa berbaik sangka pada Sang Pencipta, Dialah Allah Azza wa Jalla yang mengetahui akhir sesuatu dari perkara kita...
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa berbaik sangka atas iradah-Nya untuk meraih ridha-Nya. Aamiin Ya Rabb.