Pengantar Kita ke Surga
KEBENARAN AKAN MENGANTARKAN PADA KEBAIKAN SAMPAI KE SURGA
Sobat saef, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengingatkan kepada kita bahwa jika hati cenderung lurus maka luruslah seluruh diri kita, sedangkan jika melenceng hati kita, maka tersesatlah seluruh diri kita. Sebagaimana Allah Azza wa Jalla berfirman,
إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu’ara: 89)
Orang-orang yang menghadap Allah Azza wa Jalla dengan hati yang bersih, yaitu orang yang tidak melakukan kesyirikan, kemunafikan, riya' dan juga kesombongan. Semua amal ibadah yang kita lakukan harus ikhlas hanya karena Allah Azza wa Jalla...
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hadid: 4)
Dalam buku Tafsir Al-‘Usyr Al-Akhir dari Alquran Al-Karim dijelaskan Ash-Shidq (benar atau jujur) adalah pokok dari seluruh amalan hati. Lafaz Ash-Shidiq digunakan dalam enam makna, yaitu benar dalam ucapan, benar dalam keinginan dan maksud (ikhlas), benar dalam tekad, benar dalam janji, benar dalam amalan sehingga lahiriahnya bersesuaian dengan batinnya seperti khusyuk dalam sholat, dan benar dalam seluruh perkara agama.
Itulah derajat yang tertinggi dan termulia. Seperti benar dalam rasa takut, harapan, zuhud, ridha, tawakal, rasa cinta, dan seluruh amalan hati lainnya. Maka barang siapa yang memiliki sifat benar dalam segala perkara di atas, maka ia adalah “Siddiq” (yang membuktikan ucapan sesuai dengan perbuatannya).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah kalian bersikap benar atau jujur, karena kebenaran itu akan mengantarkan pada kebaikan dan kebaikan itu akan menyampaikan ke surga. Seseorang itu selalu berlaku benar dan berusaha mencarinya hingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang berlaku benar."(Mutaffaq 'Alaihi)
Sobat saef, Kebahagiaan tak selalu datang dari hal-hal terbaik, termahal dan tercantik yang kita miliki, atau dari hal-hal terindah yang selalu kita impikan. Akan tetapi, kebahagiaan datang dari cara kita menyikapi apa yang kita miliki.
Bersyukurlah, maka kebahagian itu akan datang. Nikmatilah segala sesuatunya tanpa mengeluh, sebab bisa jadi apa yang kita keluhkan adalah kenikmatan yang sangat diharapkan oleh orang lain.
Bersyukurlah, karena syukur adalah kunci kekayaan hidup.
Syukur akan mengubah apa yang kita miliki menjadi cukup, dan mengubah tamak menjadi qana'ah.
Belajarlah menata hati untuk menjadi bahagia dengan cara sederhana. Tersenyumlah untuk menyingkirkan duka dari diri kita dan dari orang-orang di sekeliling kita.
Tersenyumlah, sebab bukan kita saja yang mempunyai masalah dalam hidup ini...
Di sana ada banyak orang yang kehidupannya mungkin jauh lebih berat dan rumit dari kita, namun mereka memilih diam dan bersepi dalam munajat.
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa bersikap jujur dan bersyukur untuk meraih ridha-Nya. Aamiin Ya Rabb.