Alternatif Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Beberapa Alternatif Program Pendidikan Anak Usia Dini
Perkembangan pendidikan Prasekolah tidak hanya terjadi di negara yang telah maju saja, tetapi juga dinegara yang sedang membangun. Berbagai macam layanan pendidikan prasekolah (anak usia dini) ditemukan disekitar kehidupan kita, baik yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun oleh pihak swasta, baik yang langsung menjangkau anak didik atau melalui pemberian pelatihan kepada para ibu atau sekaligus yang menjangkau anak dan ibunya. Hal tersebut membuktikan pentingnya pendidikan untuk anak usia dini atau anak Prasekolah.
Pelayanan pendidikan untuk anak prasekolah sangat bervariasi programnya, Yaitu:
Day Care/ Tempat penitipan anak (TPA)
Pusat pengembangan anak yang terintegrasi
Pusat kesehatan atau Gizi
Pendidikan ibu dengan anak prasekolah
Program melalui media massa
Program dari anak untuk anak
Head Start (di amerika)
Kindergarten (Taman kanak-kanak).
1- Day Care/ Tempat penitipan anak (TPA)
Day Care adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya dilaksanakan pada saat jam kerja. Day Care merupakan upaya yang terorganisasi untuk mengasuh anak anak diluar rumah mereka selama beberapa jam adalam satu hari bilamana asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara lengkap. Dalam hal ini pengertian Day Care hanya sebagai pelengkap terhadap asuhan orang tua dan bukan sebagai penggganti asuhan orang tua (perserikatan Bangsa-bangsa, 1990).
Sarana penitipan anak ini biasanya dirancang khusus baik program, staf maupun pengadaan alat-alatnya tujuan sarana ini untuk membantu dalam hal pengasuhan anak-anak yang ibunya bekerja,semula sarana penitipan anak diperuntukkan bagi ibu-ibu dari kalangan keluarga yang kurang beruntung, sedangkan cara ini sekarang lebih banyak diminati oleh keluarga tingkat menengah dan keatas yang umumnya kedua orang tuanya bekerja.
Pada kenyataanya dari lapangan ada beberapa alasan dari para ibu yang menyerahkan anaknya kepada TPA, antara lain:
* Kebutuhan untuk melepaskan diri sejenak dari tanggung jawab dalam hal mengasuh anak secara rutin
* Keinginan untuk menyediakan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan teman seusianya dan tokoh pengasuh lain
* Agar anak mendapat stimulasi kognitif secara baik
* agar anak mendapat pengasuhan pengganti sementara ibu bekerja.
2- Pusat pengembangan anak yang terintegrasi
Pusat ini biasanya memberikan berbagai pelayanan yang dibutuhkan anak dengan cara mengkombinasikan sarana pendidikan prasekolah dengan pemberian gizi, kesehatan, dan kadang kadang dengan sarana lain dalam pusat tersebut. Dari berbagai kepustakaan ditemukan berbagai Variasi bentuk sarana seperti tersebut dari negara antara lain: Columbia, India, Brazilia dll.
Dampak dari program ini ialah menekan angka kematian bayi, kekurangan gizi yang berat dll. Di Indonesia dikenal pula pelayanan yang terintegrasi dengan baik seperti di Columbia, India Maupun di Brazilia pelayanan tersebut dikenal dengan POSYANDU ( pos pelayanan terpadu). Sarana yang diberikan dipos tersebut selain makanan bergizi, imunisasi, penimbangan, pemeriksaan kesehatan termasuk keluarga berencana, di beberapa tempat ada kegiatan stimulasi mental.
3- Pusat Kesehatan atau Gizi
Bentuk lain dari pelayanan untuk balita adalah pelayanan yang menekankan pada kesehatan, pelayanan ini meliputi kesehatan ibu yang mengandung atau kesehatan janin, yang berarti perkembangan anak sejak ada dalam kandungan. Dalam pelayanan ini kesehatan ibu khususnya wanita menjadi tujuan utama. Para ibu hamil mendapat perhatian melalui pemeriksaan berkala, khususnya pada tiga bulan terakhir.
Di Jamaika dikembangkan suatu pusat Gizi, kegiatanya adalah meningkatkan gizi anak dan memperbaiki hubungan orang tua/ ibu-anak. Hasilnya berat badan mereka cepat naik dan juga kecerdasan mereka. Ternyata kenaikan kondisi anak lebih cepat ketika diadakan kunjungan rumah oleh penyuluh.
4- Pendidikan Ibu dengan Anak Prasekolah
Walaupun sarana ini sebenarnya akan menjangkau anak prasekolah tetapi orang tua khususnya ibu sebagai subjek perantaranya. Para ibu yang memiliki anak balita mendapat penyuluhan sehingga pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam mengasuh anak akan meningkat. Umumnya sarana pendidikan ini diselenggarakan oleh masyarakat dari negara yang sedang berkembang atau pendidikan yang diberikan kepada kaum minoritas atau mereka yang kurang beruntung.
Penyelenggaraan sarana pendidikan tersebut menganut prinsip pendidikan orang dewasa yang biasanya berpendidikan dan status ekonominya kurang menguntungkan. Dengan demikian bahan pelajaran alat Bantu dan metode yang digunakan disesuaikan dengan kondisi ibu atau peserta latihan.
5- Program melalui Media Massa
Sarana media massa sebagai bentuk alternatif bagi para peserta program pendidikan bagi para orang tua mengenai pendidikan anak balita. Pendekatan dengan media massa akan menjangkau peserta melalui media cetak, televisi dan radio.
Dalam kenyataanya dinegara yang sedang berkembang angka buta huruf masih relatif tinggi karena itu melalui gambar-gambar khusus, Pesan-pesan penyuluhan akan mudah untuk disampaikan kepada para peserta program,
6- Program dari Anak untuk Anak
Hampir diseluruh dunia, anak yang lebih muda diasuh oleh kakak mereka disamping orang tua mereka sendiri. Pengasuhan yang dilakukan oleh kakak, biasanya terjadi secara spontan dengan demikian dapat diajarkan pada para saudara yang lebih tua tentang Vaksinasi, gizi, mendorong adik untuk berbicara, mengajak bermain, dan menyuapi adik. Perlu diketahui ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi sang kakak dimasa yang akan datang.
7- Head Start ( Di Amerika )
Dimulai pada tahun 1965 yang dibuka selama 8 minggu dalam musim panas untuk anak yang berasal dari kondisi yang ekonomi dan dan pendidikanya kurang menguntungkan. Tujuan Head Start ini adalah mempersiapkan Anak-anak dalam memasuki sekolah.
8- Kindergarten atau Taman Kanak-kanak
Kindergarten atau TK adalah buah pikiran dari Froebel dari Jerman, walaupun kenyataanya ide Froebel sangat diterima saat ini, tetapi tidaklah demikian pada pertengahan abad ke-18 yang lalu. Hal yag terutama diterima oleh masyarakat saat itu adalah konsep belajar melalui bermain dan berdasarkan minat anak, atau dengan kata lain anak sebagai pusat (Child Centered).sedangkan sekolah di Amerika dan Eropa pada umumnya menitik beratkan pada mata pelajaran dan menekankan pada ketrampilan mengajar.
Kindergarten dari Froebel diperuntukkan bagi Anak-anak yang berusia antara 3 dan 7 tahun. Umumnya orang tua cenderung memasukkan anak-anak yang berusia 5 tahun. Beberapa negara bagian menentukan bila anak akan masuk TK maka harus dites terlebih dahulu, untuk diketahui apakah anak sudah siap masuk sekolah apa belum.
Perkembangan pendidikan Prasekolah tidak hanya terjadi di negara yang telah maju saja, tetapi juga dinegara yang sedang membangun. Berbagai macam layanan pendidikan prasekolah (anak usia dini) ditemukan disekitar kehidupan kita, baik yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun oleh pihak swasta, baik yang langsung menjangkau anak didik atau melalui pemberian pelatihan kepada para ibu atau sekaligus yang menjangkau anak dan ibunya. Hal tersebut membuktikan pentingnya pendidikan untuk anak usia dini atau anak Prasekolah.
Pelayanan pendidikan untuk anak prasekolah sangat bervariasi programnya, Yaitu:
Day Care/ Tempat penitipan anak (TPA)
Pusat pengembangan anak yang terintegrasi
Pusat kesehatan atau Gizi
Pendidikan ibu dengan anak prasekolah
Program melalui media massa
Program dari anak untuk anak
Head Start (di amerika)
Kindergarten (Taman kanak-kanak).
1- Day Care/ Tempat penitipan anak (TPA)
Day Care adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya dilaksanakan pada saat jam kerja. Day Care merupakan upaya yang terorganisasi untuk mengasuh anak anak diluar rumah mereka selama beberapa jam adalam satu hari bilamana asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara lengkap. Dalam hal ini pengertian Day Care hanya sebagai pelengkap terhadap asuhan orang tua dan bukan sebagai penggganti asuhan orang tua (perserikatan Bangsa-bangsa, 1990).
Sarana penitipan anak ini biasanya dirancang khusus baik program, staf maupun pengadaan alat-alatnya tujuan sarana ini untuk membantu dalam hal pengasuhan anak-anak yang ibunya bekerja,semula sarana penitipan anak diperuntukkan bagi ibu-ibu dari kalangan keluarga yang kurang beruntung, sedangkan cara ini sekarang lebih banyak diminati oleh keluarga tingkat menengah dan keatas yang umumnya kedua orang tuanya bekerja.
Pada kenyataanya dari lapangan ada beberapa alasan dari para ibu yang menyerahkan anaknya kepada TPA, antara lain:
* Kebutuhan untuk melepaskan diri sejenak dari tanggung jawab dalam hal mengasuh anak secara rutin
* Keinginan untuk menyediakan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan teman seusianya dan tokoh pengasuh lain
* Agar anak mendapat stimulasi kognitif secara baik
* agar anak mendapat pengasuhan pengganti sementara ibu bekerja.
2- Pusat pengembangan anak yang terintegrasi
Pusat ini biasanya memberikan berbagai pelayanan yang dibutuhkan anak dengan cara mengkombinasikan sarana pendidikan prasekolah dengan pemberian gizi, kesehatan, dan kadang kadang dengan sarana lain dalam pusat tersebut. Dari berbagai kepustakaan ditemukan berbagai Variasi bentuk sarana seperti tersebut dari negara antara lain: Columbia, India, Brazilia dll.
Dampak dari program ini ialah menekan angka kematian bayi, kekurangan gizi yang berat dll. Di Indonesia dikenal pula pelayanan yang terintegrasi dengan baik seperti di Columbia, India Maupun di Brazilia pelayanan tersebut dikenal dengan POSYANDU ( pos pelayanan terpadu). Sarana yang diberikan dipos tersebut selain makanan bergizi, imunisasi, penimbangan, pemeriksaan kesehatan termasuk keluarga berencana, di beberapa tempat ada kegiatan stimulasi mental.
3- Pusat Kesehatan atau Gizi
Bentuk lain dari pelayanan untuk balita adalah pelayanan yang menekankan pada kesehatan, pelayanan ini meliputi kesehatan ibu yang mengandung atau kesehatan janin, yang berarti perkembangan anak sejak ada dalam kandungan. Dalam pelayanan ini kesehatan ibu khususnya wanita menjadi tujuan utama. Para ibu hamil mendapat perhatian melalui pemeriksaan berkala, khususnya pada tiga bulan terakhir.
Di Jamaika dikembangkan suatu pusat Gizi, kegiatanya adalah meningkatkan gizi anak dan memperbaiki hubungan orang tua/ ibu-anak. Hasilnya berat badan mereka cepat naik dan juga kecerdasan mereka. Ternyata kenaikan kondisi anak lebih cepat ketika diadakan kunjungan rumah oleh penyuluh.
4- Pendidikan Ibu dengan Anak Prasekolah
Walaupun sarana ini sebenarnya akan menjangkau anak prasekolah tetapi orang tua khususnya ibu sebagai subjek perantaranya. Para ibu yang memiliki anak balita mendapat penyuluhan sehingga pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam mengasuh anak akan meningkat. Umumnya sarana pendidikan ini diselenggarakan oleh masyarakat dari negara yang sedang berkembang atau pendidikan yang diberikan kepada kaum minoritas atau mereka yang kurang beruntung.
Penyelenggaraan sarana pendidikan tersebut menganut prinsip pendidikan orang dewasa yang biasanya berpendidikan dan status ekonominya kurang menguntungkan. Dengan demikian bahan pelajaran alat Bantu dan metode yang digunakan disesuaikan dengan kondisi ibu atau peserta latihan.
5- Program melalui Media Massa
Sarana media massa sebagai bentuk alternatif bagi para peserta program pendidikan bagi para orang tua mengenai pendidikan anak balita. Pendekatan dengan media massa akan menjangkau peserta melalui media cetak, televisi dan radio.
Dalam kenyataanya dinegara yang sedang berkembang angka buta huruf masih relatif tinggi karena itu melalui gambar-gambar khusus, Pesan-pesan penyuluhan akan mudah untuk disampaikan kepada para peserta program,
6- Program dari Anak untuk Anak
Hampir diseluruh dunia, anak yang lebih muda diasuh oleh kakak mereka disamping orang tua mereka sendiri. Pengasuhan yang dilakukan oleh kakak, biasanya terjadi secara spontan dengan demikian dapat diajarkan pada para saudara yang lebih tua tentang Vaksinasi, gizi, mendorong adik untuk berbicara, mengajak bermain, dan menyuapi adik. Perlu diketahui ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi sang kakak dimasa yang akan datang.
7- Head Start ( Di Amerika )
Dimulai pada tahun 1965 yang dibuka selama 8 minggu dalam musim panas untuk anak yang berasal dari kondisi yang ekonomi dan dan pendidikanya kurang menguntungkan. Tujuan Head Start ini adalah mempersiapkan Anak-anak dalam memasuki sekolah.
8- Kindergarten atau Taman Kanak-kanak
Kindergarten atau TK adalah buah pikiran dari Froebel dari Jerman, walaupun kenyataanya ide Froebel sangat diterima saat ini, tetapi tidaklah demikian pada pertengahan abad ke-18 yang lalu. Hal yag terutama diterima oleh masyarakat saat itu adalah konsep belajar melalui bermain dan berdasarkan minat anak, atau dengan kata lain anak sebagai pusat (Child Centered).sedangkan sekolah di Amerika dan Eropa pada umumnya menitik beratkan pada mata pelajaran dan menekankan pada ketrampilan mengajar.
Kindergarten dari Froebel diperuntukkan bagi Anak-anak yang berusia antara 3 dan 7 tahun. Umumnya orang tua cenderung memasukkan anak-anak yang berusia 5 tahun. Beberapa negara bagian menentukan bila anak akan masuk TK maka harus dites terlebih dahulu, untuk diketahui apakah anak sudah siap masuk sekolah apa belum.