Teori Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Teori yang sering dipakai dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Teori Multikecerdasan
Pada Tahun 1983, Howard Gardner mengemukakan Teori yang disebut sebagai multiple intelegences dalam bukunya Frames of Mind. Teori ini mengatakan, ada banyak cara belajar. Umumnya anak-anak dapat menggunakan intelegensinya yang berbeda untuk mempelajari sebuah ketrampilan atau konsep. Sebagai contoh, dalam belajar tentang pohon dan tumbuhan, seorang anak mungkin akan menempelkan daun-daunan kelenganya, menempelkan kertas coklat ke kakinya sebagai batang pohon, lalu mengayun ayunkan lenganya seperti pohon yang sedang di tiup angin, disudut lain, seorang anak lain belajar dengan mengamati buku yang gambarnya dapat dimainkan, digerakkan naik turun, anak tersebut melihat dan meraba setiap bagian dari gambar di dalam buku tersebut dengan seksama. Kedua anak tersebut dapat menyerap informasi tentang p[ohon dan tumbuhan tetapi cara yang mereka lakukan berbeda, yang disesuaikan dengan gaya belajarnya masing-masing, anak pertama lebih muda mendapat informasi dengan terlibat secara fisik dalam proses pembelajaranya itu. Sedangkan anak kedua untuk memahaminya perlu meraba dan merasakanya.
Saat ini teori multikecerdasan sering digunakan oleh para pendidik, baik orang tua dirumah maupun guru disekolah. Sebenarnya dalam beberapa hal orng tua ataupun guru mengetahui secara naluriah bahwa anak-anak belajar dengan cara-cara dan gaya yang berbeda beda, hal ini dapat diketahui dari ketertarikan satu anak dengan anak lainya terhadap suatu aktifitas, ada anak yang menunjukkan keantusiaasan yang tinggi ada juga anak yang terlihat seperti tidak memiliki gairah untuk melakukanya.
Model Pembelajaran Sentra
Filosofi dari pembelajaran sentra berasal dari berbagai ahli psikologi perkembangan yang telah mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak selama bertahun-tahun. Diantaranya adalah teori dan model pembelajaran dari Helen Parkhust dengan sekolah Dalton, dimana tidak digunakanya program klasikal, tetapi menggunakan sentra sentra sebagai tempat untuk belajar, sedangkan program pembelajaran yang digunakan dalam model sentra ini mengadopsi dan mengembangkan teori yang dikembangkan oleh Jean Piagget, Lev Vigotsky, Anna Freud dan Sarah Smilansky. Para ahli Psikologi tersebut percaya bahwa ada empat unsur atau konsep dasar yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembelajaran untuk anak usia dini, yaitu:
1- Teori Pengetahuan ( Theory of Knowledge )
2- Teori Perkembangan ( Theory of Development )
3- Teori Belajar ( Theory of Learning )
4- Teori Pembelajaran ( theory of intruction )
Masing masing akan dijelaskan sebagaimana berikut:
1- Teori Pengetahuan ( Theory of Knowledge )
Piagget Mengatakan bahwa manusia dalam hidupnya memiliki tiga jenis pengetahuan, ketiga jenis pengetahuan ini disebut teori pengetahuan ( Theory of Knowledge ) yang lebih dikenal dalam pengaplikasianya dengan pengetahuan diri (Self Knowledge), yaitu pengetahuan yang harus dimilki oleh setiap individu dalam menjalani hidupnya. Tiga pengetahuan tersebut adalah:
Pengetahuan fisik (Physical Knowledge)
Pengetahuan logika Matematika (Logica Mathematikal Knowledge)
Pengetahuan sosial (Social knowledge)
2- Teori Perkembangan ( Theory of Development )
Manusia memiliki pola perkembangan dan karakteristik dari bayi hingga dewasa, para ahli pshikologi berpendapat bahwa manusia dalam perkembanganya memiliki karakteristik tertentu, perkembangan manusia dalam hidupnya meliputi: Perkembangan Kognitif, Bahasa, Psikomotorik dan Afektif. Anak usia 3-4 tahun perlu membangun keterampilan sosialnya agar dapat bermain dengan anak lainya, memecahkan bahasa untuk memecahkan masalah, anak juga membutuhkan banyak kesempatan untuk mencoba berbagai hal baru untuk dieksplorasi.
3- Teori Belajar ( Theory of Learning )
Sesuai dengan program pendidikan bagi anak usia dini, yaitu penerapan perkembangan yang tepat dengan pendekatan bermain bahwa dari teori perkembangan diatas dapat dilihat bahwa anak memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya melalui kegiatan bermain sambil belajar (Learning by playing).
4- Teori Pembelajaran ( theory of intruction )
Pembelajaran pada anak usia dini selalu menggunakan pendekatan bermain anak, perogram ini memberikan kesempatan pada anak untuk bermain dan mengeksplorasi permainanya seluas luasnya sesuai dengan tahapan dan perkembangan yang dimiliki oleh individu masing masing anak. Program pendidikan dengan pendekatan bermain ini diambil dari cara anak bermain itu sendiri. Ada tiga cara anak bermain yang telah diamati oleh. Piagget,Vygotsky, Erickson, Anna Freud dan Smilansky, sesuai dengan teori pengetahuan ( Theory of Knownledge) yang nantinya menjadi pengetahuan seseorang (self Knowledge) tiga unsure bermain yang muncul padsa diri anak, yaitu:
1- Permainan sensimotor dan fungsi
Contoh permainan sensimotor dan fungsi antara lain: bermain sepeda, merobek, melukis, bermain pasir dan permainan yang menstimulasi perkembangan sensorik dan motoriknya.
2- Bermain peran atau simbolis (makro dan mikro)
Contoh bermain peran atau simbolis makro antara lain: bermain Dokter-dokteran dengan menggunakan alat-alat dokter seperti alat dokter sesungguhnya, sedangkan permainan peran simbolis mikro antara lain: bermain boneka Barbie.
3- Pembangunan (Zat cair sampai kerangka)
jenis bermain yang ketiga adalah bermain pembangunan dari zat cair hingga kerangka, permainan zat cair antara lain bermain takar air, kocok sabun, finger painting,hingga bermain dengan balok.
Perlu diketahui disamping pendidikan anak usia dini yang sudah penulis sebutkan diatas masih banyak lagi program pendidikan pra sekolah yang lain yang sengaja penulis tuliskan sebagai pelengkap dari makalah ini.
Teori Multikecerdasan
Pada Tahun 1983, Howard Gardner mengemukakan Teori yang disebut sebagai multiple intelegences dalam bukunya Frames of Mind. Teori ini mengatakan, ada banyak cara belajar. Umumnya anak-anak dapat menggunakan intelegensinya yang berbeda untuk mempelajari sebuah ketrampilan atau konsep. Sebagai contoh, dalam belajar tentang pohon dan tumbuhan, seorang anak mungkin akan menempelkan daun-daunan kelenganya, menempelkan kertas coklat ke kakinya sebagai batang pohon, lalu mengayun ayunkan lenganya seperti pohon yang sedang di tiup angin, disudut lain, seorang anak lain belajar dengan mengamati buku yang gambarnya dapat dimainkan, digerakkan naik turun, anak tersebut melihat dan meraba setiap bagian dari gambar di dalam buku tersebut dengan seksama. Kedua anak tersebut dapat menyerap informasi tentang p[ohon dan tumbuhan tetapi cara yang mereka lakukan berbeda, yang disesuaikan dengan gaya belajarnya masing-masing, anak pertama lebih muda mendapat informasi dengan terlibat secara fisik dalam proses pembelajaranya itu. Sedangkan anak kedua untuk memahaminya perlu meraba dan merasakanya.
Saat ini teori multikecerdasan sering digunakan oleh para pendidik, baik orang tua dirumah maupun guru disekolah. Sebenarnya dalam beberapa hal orng tua ataupun guru mengetahui secara naluriah bahwa anak-anak belajar dengan cara-cara dan gaya yang berbeda beda, hal ini dapat diketahui dari ketertarikan satu anak dengan anak lainya terhadap suatu aktifitas, ada anak yang menunjukkan keantusiaasan yang tinggi ada juga anak yang terlihat seperti tidak memiliki gairah untuk melakukanya.
Model Pembelajaran Sentra
Filosofi dari pembelajaran sentra berasal dari berbagai ahli psikologi perkembangan yang telah mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak selama bertahun-tahun. Diantaranya adalah teori dan model pembelajaran dari Helen Parkhust dengan sekolah Dalton, dimana tidak digunakanya program klasikal, tetapi menggunakan sentra sentra sebagai tempat untuk belajar, sedangkan program pembelajaran yang digunakan dalam model sentra ini mengadopsi dan mengembangkan teori yang dikembangkan oleh Jean Piagget, Lev Vigotsky, Anna Freud dan Sarah Smilansky. Para ahli Psikologi tersebut percaya bahwa ada empat unsur atau konsep dasar yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembelajaran untuk anak usia dini, yaitu:
1- Teori Pengetahuan ( Theory of Knowledge )
2- Teori Perkembangan ( Theory of Development )
3- Teori Belajar ( Theory of Learning )
4- Teori Pembelajaran ( theory of intruction )
Masing masing akan dijelaskan sebagaimana berikut:
1- Teori Pengetahuan ( Theory of Knowledge )
Piagget Mengatakan bahwa manusia dalam hidupnya memiliki tiga jenis pengetahuan, ketiga jenis pengetahuan ini disebut teori pengetahuan ( Theory of Knowledge ) yang lebih dikenal dalam pengaplikasianya dengan pengetahuan diri (Self Knowledge), yaitu pengetahuan yang harus dimilki oleh setiap individu dalam menjalani hidupnya. Tiga pengetahuan tersebut adalah:
Pengetahuan fisik (Physical Knowledge)
Pengetahuan logika Matematika (Logica Mathematikal Knowledge)
Pengetahuan sosial (Social knowledge)
2- Teori Perkembangan ( Theory of Development )
Manusia memiliki pola perkembangan dan karakteristik dari bayi hingga dewasa, para ahli pshikologi berpendapat bahwa manusia dalam perkembanganya memiliki karakteristik tertentu, perkembangan manusia dalam hidupnya meliputi: Perkembangan Kognitif, Bahasa, Psikomotorik dan Afektif. Anak usia 3-4 tahun perlu membangun keterampilan sosialnya agar dapat bermain dengan anak lainya, memecahkan bahasa untuk memecahkan masalah, anak juga membutuhkan banyak kesempatan untuk mencoba berbagai hal baru untuk dieksplorasi.
3- Teori Belajar ( Theory of Learning )
Sesuai dengan program pendidikan bagi anak usia dini, yaitu penerapan perkembangan yang tepat dengan pendekatan bermain bahwa dari teori perkembangan diatas dapat dilihat bahwa anak memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya melalui kegiatan bermain sambil belajar (Learning by playing).
4- Teori Pembelajaran ( theory of intruction )
Pembelajaran pada anak usia dini selalu menggunakan pendekatan bermain anak, perogram ini memberikan kesempatan pada anak untuk bermain dan mengeksplorasi permainanya seluas luasnya sesuai dengan tahapan dan perkembangan yang dimiliki oleh individu masing masing anak. Program pendidikan dengan pendekatan bermain ini diambil dari cara anak bermain itu sendiri. Ada tiga cara anak bermain yang telah diamati oleh. Piagget,Vygotsky, Erickson, Anna Freud dan Smilansky, sesuai dengan teori pengetahuan ( Theory of Knownledge) yang nantinya menjadi pengetahuan seseorang (self Knowledge) tiga unsure bermain yang muncul padsa diri anak, yaitu:
1- Permainan sensimotor dan fungsi
Contoh permainan sensimotor dan fungsi antara lain: bermain sepeda, merobek, melukis, bermain pasir dan permainan yang menstimulasi perkembangan sensorik dan motoriknya.
2- Bermain peran atau simbolis (makro dan mikro)
Contoh bermain peran atau simbolis makro antara lain: bermain Dokter-dokteran dengan menggunakan alat-alat dokter seperti alat dokter sesungguhnya, sedangkan permainan peran simbolis mikro antara lain: bermain boneka Barbie.
3- Pembangunan (Zat cair sampai kerangka)
jenis bermain yang ketiga adalah bermain pembangunan dari zat cair hingga kerangka, permainan zat cair antara lain bermain takar air, kocok sabun, finger painting,hingga bermain dengan balok.
Perlu diketahui disamping pendidikan anak usia dini yang sudah penulis sebutkan diatas masih banyak lagi program pendidikan pra sekolah yang lain yang sengaja penulis tuliskan sebagai pelengkap dari makalah ini.