Advertisement

Membumikan Retorika Dakwah

Membumikan Retorika Dakwah: Menyuarakan Ilmu dan Kebenaran



Pendahuluan

Retorika dakwah merupakan sebuah konsep yang mencoba menghadirkan penyebaran ilmu dan kebenaran melalui penggunaan bahasa dan komunikasi yang efektif. Retorika dakwah menggunakan konsep-konsep lain, seperti logika, silogisme dan argumen. Retorika dakwah memiliki tujuan untuk mempengaruhi pemikiran dan pendapat pendengar dengan menggunakan bahasa persuasif dan berargumentasi. Ini adalah sebuah teknik yang umum digunakan oleh para pembicara agama, ulama dan aktivis agama. Dalam tulisan ini, kami akan mencoba untuk membuka pandangan tentang retorika dakwah dan bagaimana ia dapat digunakan untuk menyuarakan ilmu dan kebenaran. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah. Kewajiban tersebut disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, meski hanya sekadar menasihati teman atau keluarga secara bijak.

Allah telah menunjukkan perintah dakwah ini melalui firmannya dalam surah Ali Imran ayat 104 dan An-Nahl ayat 125:

 

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

 

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung,” (QS Ali Imran [3]: 104).

”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk,” (QS An Nahl [16]: 125)

secara umum hukum dakwah adalah Wajib. Kendati demikian, ada perbedaan apakah pembebanan kewajiban tersebut diberikan pada setiap individu atau hanya untuk kelompok orang.

Berpijak pada perintah "amar makruf nahi munkar" di surah Ali Imran ayat 104, dalam Tafsir Al-Amidi (2003) karya Husain bin Basyir bin Yahya Al Amidi, disebutkan menyuruh pada kebaikan dan melarang kemungkaran adalah wajib.

 

Sementara itu, ulama yang lain memandang hukum wajib dalam berdakwah berupa fardu kifayah. Hukum fardhu kifayah berlaku apabila di suatu negeri dan setiap wilayahnya telah ada orang yang melakukan pelaksanaan dakwah, maka gugur kewajiban muslim lainnya.

Bagi muslim lain berlaku hukum sunah muakkadah (sangat dianjurkan) yang akan mendapatkan kemuliaan jika mau ikut serta berdakwah.

Namun, lain halnya jika suatu negeri pada setiap wilayahnya tidak ada sama sekali orang yang berdakwah, maka semua umat muslim di sana berdosa seluruhnya. Kendati begitu, pelaksanaan dakwah disesuaikan dengan kesanggupan serta kemampuan masing-masing pribadi.

Pada Tulisan ini, kami akan bahas beberapa hal :

I. Memahami Retorika Dakwah

   - Pengertian Retorika

   - Jenis-jenis Retorika dalam Dakwah

II. Membumikan Retorika Dakwah

   - Fungsi Retorika dalam Dakwah

   - Cara Menggunakan Retorika

III. Menyuarakan Ilmu dan Kebenaran

   - Pentingnya Menyuarakan Ilmu dan Kebenaran

   - Cara Menyuarakan Ilmu dan Kebenaran

 

Pembahasan

I.      Memahami Retorika Dakwah

A- Pengertian Retorika

Retorika adalah seni atau keterampilan dalam menggunakan bahasa yang efektif dan persuasif untuk tujuan mengajak, meyakinkan, atau mempengaruhi pendengar atau pembaca. Retorika juga bisa berupa kombinasi dari teknik-teknik yang digunakan untuk membuat orang tertarik dengan gagasan atau keyakinan.

B. Jenis kenis retorika dalam Dakwah

  Berikut adalah beberapa jenis retorika yang sering digunakan dalam dakwah:

1. Persuasi: Retorika persuasi digunakan untuk mengajak pendengar atau penonton untuk mempercayai dan mengikuti keyakinan yang dipromosikan.

2. Retorika Perdebatan: Retorika ini digunakan untuk membuktikan kebenaran pendapat atau pendapatnya dengan membandingkan dan mengajukan contoh-contoh.

3. Retorika Emosi: Retorika emosi digunakan untuk membangkitkan perasaan saling terikat dan memfasilitasi proses pembelajaran.

4. Retorika Ekspositori: Retorika ini menggunakan penjelasan objektif untuk memperkenalkan suatu konsep, gagasan atau arah.

5. Retorika Pembicaraan: Retorika ini digunakan untuk mengarahkan pendengar untuk berinteraksi dan bertukar pandangan.

 

II.    Membumikan Retorika Dakwah

A. Fungsi Retorika Dalam Dakwah.

Fungsi retorika dalam dakwah adalah untuk mempengaruhi dan meyakinkan pendengar tentang kebenaran pesan yang disampaikan. Retorika dapat digunakan untuk menyusun argumen yang kuat, menyampaikan ide dengan jelas, dan membawa perubahan pada orang yang mendengarnya. Dengan menggunakan retorika dalam dakwah, pemimpin dapat secara efektif mencapai tujuan mereka.

B. Cara menggunakan Retorika

Untuk menggunakan retorika, ada beberapa langkah yang bisa diikuti:

1. Menentukan tujuan komunikasi: Pertama, tentukan tujuan komunikasi Anda. Apakah Anda ingin meyakinkan, menghibur, menginspirasi, atau menentukan larangan?

2. Menemukan audiens yang tepat: Kemudian, carilah audiens yang tepat untuk memastikan bahwa tujuan komunikasi Anda dapat dicapai.

3. Menggunakan pengetahuan dan wawasan: Gunakanlah pengetahuan dan wawasan Anda dan audiens Anda tentang masalah yang akan dibahas.

4. Menemukan teori: Temukan teori retorika yang sesuai dengan tujuan komunikasi Anda.

5. Menggunakan contoh yang sesuai: Selanjutnya, gunakan contoh-contoh yang sesuai untuk mendukung argumen Anda dan meyakinkan audiens Anda.

6. Beri penekanan pada kata-kata: Setelah itu, berikan penekanan pada beberapa kata untuk meningkatkan efek yang diinginkan.

7. Mematuhi kaidah-kaidah bahasa: Lakukan semua ini sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku.

 

III.  Menyuarakan Ilmu dan Kebenaran

A. Pentingnya Menyuarakan Ilmu dan Kebenaran

Menyuarakan ilmu dan kebenaran memiliki beberapa pentingnya, antara lain:

1. Menyebarluaskan Informasi yang Benar: Dengan menyuarakan ilmu dan kebenaran, kita dapat membantu menyebarluaskan informasi yang benar.

2. Meningkatkan Pengetahuan: Dengan menyuarakan ilmu dan kebenaran, kita dapat membantu meningkatkan pengetahuan orang lain.

3. Mengoptimalkan Pemikiran Kritis: Menyuarakan ilmu dan kebenaran berfokus pada mengembangkan pemikiran kritis orang lain sehingga mereka dapat berpikir secara lebih kritis terhadap berbagai situasi.

4. Meningkatkan Kemampuan Berbicara dan Negosiasi: Menyuarakan ilmu dan kebenaran dapat membantu meningkatkan keterampilan berbicara dan bernegosiasi kita.

5. Mendorong Efektifitas Melakukan Perubahan Sosial: Dengan menyuarakan ilmu dan kebenaran, kita dapat membantu mendorong perubahan sosial yang lebih efektif.

 

B. Cara menyuarakan ilmu dan kebenaran

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menyuarakan ilmu dan kebenaran:

1. Pendidikan: Upayakan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Anda akan hal-hal yang ingin Anda komunikasikan. Temukan berbagai cara untuk membawa informasi dan pengetahuan yang Anda miliki kepada orang lain.

2. Membangun platform: Cari dan temukan cara untuk membangun platform di mana ilmu dan kebenaran dapat disebarkan. Penggunaan media sosial, pembuatan website, dan blog bisa menjadi cara efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

3. Partisipasi: Temukan berbagai acara atau pertandingan di mana Anda dapat berpartisipasi untuk menyampaikan ilmu dan kebenaran. Jadilah pendengar yang baik dan aktif -- diskusikan gagasan dan solusi cemerlang untuk mempromosikan hal-hal yang Anda yakini.

4. Berjuang hak asasi: Bersenang-senanglah berjuang melawan penindasan dan bentuk-bentuk diskriminasi. Perjuangan ini akan membantu menyuarakan kebenaran dan rasa hormat terhadap hak-hak manusia.

 

Penutup dan Kesimpulan

Dalam membumikan retorika dakwah, penting untuk tidak hanya fokus pada upaya menyampaikan pesan dan pemahaman agama kepada masyarakat, tetapi juga untuk menekankan pentingnya ilmu dan kebenaran. Dengan menggabungkan antara ide-ide inspirasi dari agama dan pengetahuan ilmiah, retorika dakwah bisa membentuk nilai-nilai baru yang dapat menginspirasi dan membawa manfaat bagi masyarakat umum. Dalam Tulisan ini, kita telah membahas pentingnya membumikan retorika dakwah dalam upaya menyuarakan ilmu dan kebenaran. Retorika yang baik dan efektif dapat menjadi sarana yang kuat untuk menyampaikan pesan dengan benar dan disertai dengan bukti yang kuat. Dengan menggabungkan akal dan memanfaatkan alat retorika, mereka yang melakukan dakwah dapat bertindak sebagai tujuan utama mereka untuk berdakwah. Ini akan membantu dalam mendorong perilaku yang positif dan menyebarkan pesan-pesan kebenaran.

 

Penulis: Muhammad Saifullah

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Advertisement

Advertisement