Advertisement

SPI Islam di Andalusia

ISLAM DI ANDALUSIA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul islam di andalusia ini. Karya tulis ini membahas tentang penguasaan islam di Andalusia dari kemajuan sampai kemunduran dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan karya tulis ini.


Gresik, 25 oktober 2025


Muhammad Iqlal Fauqi

=========================

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………ii

DAFTAR ISI…………………...……………...iii

BAB 1 PENDAHULUAN…………………….1

 1.1 Latar Belakang…………….....………..1

 1.2 Rumusan Masalah…………………….1

 1.3 Tujuan………………….........…...1

BAB 2 PEMBAHASAN………………2

 2.1 Sejarah penguasaan islam di spanyol…2

 2.2 Kemajuan peradaban islam di spanyol..3

 2.3 Kemunduran peradaban islam di spanyol……………………………4

BAB 3 PENUTUP……....………………….5

 3.1 Kesimpulan………………………… .5

DAFTAR PUSTAKA………………………………………

====================

        BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Kehadiran Islam di Andalusia (Spanyol) merupakan babak penting dalam sejarah peradaban Islam. Penaklukan Andalusia oleh umat Islam pada abad ke-8 M membuka jalan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan budaya yang gemilang. Andalusia menjadi pusat peradaban Islam di Eropa, tempat bertemunya berbagai budaya dan menghasilkan karya-karya monumental. Namun, kejayaan Islam di Andalusia tidak berlangsung selamanya. Faktor internal dan eksternal menyebabkan kemunduran peradaban Islam di wilayah ini.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah penguasaan Islam di Spanyol?

2. Apa saja kemajuan peradaban Islam di Spanyol?

3. Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemunduran peradaban Islam di Spanyol?

Tujuan Penelitian

1. Menjelaskan sejarah penguasaan Islam di Spanyol.

2. Mengidentifikasi kemajuan peradaban Islam di Spanyol.

======================

BAB II

PEMBAHASAN

Penduduk Andalusia sebelum kedatangan islam

Sebelum kedatangan Islam, Andalusia dihuni oleh berbagai bangsa, termasuk bangsa Celtic, Suevi, Yahudi Palestina, Yunani, Kartago, Roma, dan Vandal. Wilayah ini memiliki sejarah panjang dengan berbagai peradaban yang telah memberikan kontribusi signifikan .

Bangsa Celtic dan Suevi

Bangsa Celtic merupakan satu rumpun dengan penduduk asli Inggris, Skotlandia, dan Irlandia, yang terkonsentrasi di wilayah tengah dan utara Andalusia. Sementara itu, bangsa Suevi masih satu rumpun dengan bangsa Jerman dan terkonsentrasi di wilayah Portugal .

Bangsa Yahudi Palestina

Bangsa Yahudi Palestina datang ke Andalusia pada 586 sebelum Masehi untuk menghindari serangan Raja Nebukadnezar ke Kerajaan Judah. Mereka mencari nafkah dengan berdagang, menjadi rentenir, hingga menjadi pemilik lahan pertanian .

Bangsa Yunani

Bangsa Yunani juga menjadikan Andalusia sebagai tanah air baru untuk menghindari kejaran tentara Persia. Kedatangan mereka terkenal dengan kemampuan mistis yang dimiliki .

Bangsa Kartago, Roma, dan Vandal

Bangsa Kartago, Roma, dan Vandal juga berdatangan ke Andalusia, yang menimbulkan dinamika seperti konflik sosial dan sengkarut perdagangan .

Sejarah Penguasaan Islam di Spanyol

Penaklukan Andalusia

Penaklukan Andalusia adalah invasi dan penaklukan Semenanjung Iberia oleh pasukan Muslim Umayyah yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad pada tahun 711 M. Penaklukan ini dimulai dengan pendaratan di Gibraltar dan kemenangan telak dalam Pertempuran Guadalete, yang berujung pada penguasaan hampir seluruh wilayah yang kini dikenal sebagai Spanyol dan Portugal selama lebih dari 700 tahun. 

Proses penaklukan

Pendaratan dan strategi: Pasukan Thariq bin Ziyad mendarat di Gibraltar (Jabal Thariq) dan membakar kapal mereka untuk menghilangkan opsi kembali. Mereka kemudian maju dan bertempur melawan pasukan Visigoth yang dipimpin oleh Raja Roderick, yang tewas dalam pertempuran.

Kemenangan besar: Kemenangan dalam Pertempuran Guadalete menjadi titik balik yang memungkinkan pasukan Muslim untuk terus menaklukkan kota-kota besar lainnya seperti Cordoba, Sevilla, dan Granada.

Ekspansi: Setelah menguasai sebagian besar Semenanjung Iberia, pasukan Muslim melanjutkan ekspansi hingga mencakup wilayah di selatan Prancis dan selatan Italia.

Masa Kekhalifahan Cordoba

Masa Kekhalifahan Córdoba (929–1031 M) adalah periode puncak kejayaan Islam di Semenanjung Iberia di bawah Dinasti Umayyah, yang berpusat di Córdoba. Periode ini ditandai dengan kemajuan pesat dalam bidang politik, budaya, ilmu pengetahuan, dan arsitektur, menjadikan kota ini pusat peradaban penting di Eropa. Kekhalifahan ini berakhir pada awal abad ke-11 karena perang saudara dan perpecahan internal, yang menyebabkan terpecahnya menjadi beberapa kerajaan kecil (taifa).

Masa Mulukut Thawaif

Masa Muluk al-Thawaif (1031-1492) adalah periode ketika Kekhalifahan Umayyah di Cordoba pecah menjadi lebih dari 20 kerajaan-kerajaan kecil atau "raja-raja golongan" yang saling bertikai. Periode ini dimulai setelah runtuhnya Kekhalifahan Cordoba yang bersatu, ditandai dengan konflik internal yang melemahkan umat Islam sehingga memudahkan serangan kaum Kristen dalam proses yang dikenal sebagai Reconquista. 

Penyebab munculnya Muluk al-Thawaif

Kelemahan Kekhalifahan Cordoba: Setelah masa kepemimpinan yang kuat berakhir, perpecahan dan persaingan antar bangsawan menyebabkan keruntuhan kekhalifahan yang bersatu.

Perpecahan Internal: Kekhalifahan Cordoba terpecah menjadi banyak kerajaan kecil yang saling berperang.

Persaingan Kekuasaan: Raja-raja kecil ini saling berebut wilayah dan kekuasaan, bahkan ada yang meminta bantuan kepada kerajaan Kristen untuk melawan sesama Muslim

Masa Dinasti Murabithun dan Muwahhidun

Masa Dinasti Murabithun (1056/1062–1147 M) dan Muwahhidun (1128/1146–1269 M) adalah dua dinasti berkuasa secara bergantian di Afrika Utara dan Spanyol, dengan Dinasti Muwahhidun menggantikan Dinasti Murabithun setelah gerakan yang dipelopori oleh Muhammad bin Tummart. Murabithun berjaya dalam menyatukan wilayah dari Sudan hingga Pirenia dan menghentikan ekspansi Kristen di Spanyol, sementara Muwahhidun kemudian menggantikannya setelah berhasil menaklukkan Marrakesh pada tahun 1147 dan menjadi dinasti yang lebih besar. 

Dinasti Murabithun

Masa berkuasa: Sekitar tahun 1056 hingga 1147 M.

Pendiri: Abu Bakar bin Umar, dengan Yusuf bin Tasyfin sebagai penguasa yang terkenal.

Wilayah kekuasaan: Dari Sudan di selatan hingga Pegunungan Pirenia di utara, dan dari Samudera Atlantik di barat hingga Tunisia di timur.

Pencapaian: Menyatukan bangsa Berber, mengalahkan koalisi Kristen di Pertempuran Zallaqah tahun 1086 yang menjaga stabilitas Andalusia.

Kemunduran: Jatuh akibat pemberontakan yang dipimpin oleh Muhammad bin Tummart, pemimpin gerakan Muwahhidun, yang berhasil menaklukkan Marrakesh pada 1147. 

Dinasti Muwahhidun

Masa berkuasa: Sekitar tahun 1128 hingga 1269 M (periode kejayaan 1146–1235 M).

Pendiri: Muhammad bin Tummart, yang menamai gerakannya "Muwahhidun" untuk menegakkan tauhid murni.

Wilayah kekuasaan: Menggantikan Murabithun, Muwahhidun menguasai wilayah yang luas di Afrika Utara dan Spanyol.

Pencapaian: Berhasil menaklukkan kota-kota penting seperti Marrakesh, Fez, dan menguasai wilayah-wilayah di Andalusia.

Kemajuan: Menjadi dinasti yang besar dan mampu maju di berbagai bidang seperti arsitektur (menara Giralda), ilmu pengetahuan, dan ekonomi.

Keruntuhan: Berakhir karena faktor internal dan eksternal, yang menyebabkan dinasti ini kehilangan kekuasaan di Andalusia.

Masa Kerajaan Granada

- Kerajaan Granada sebagai benteng terakhir Islam di Spanyol.

- Perjuangan mempertahankan Granada: Perlawanan yang gigih namun akhirnya menyerah kepada kerajaan Kristen pada tahun 1492. 

B. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol

Ilmu Pengetahuan

- Perkembangan matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat.

- Tokoh-tokoh ilmuwan: Ibnu Rusyd, Al-Zahrawi, dan Ibnu Sina.

- Perpustakaan Cordoba: Pusat ilmu pengetahuan dan tempat penyimpanan buku-buku penting.

Seni dan Arsitektur

 - Masjid Cordoba: Contoh arsitektur Islam yang megah dan indah.

- Alhambra: Istana dan benteng yang menjadi simbol kejayaan Islam di Granada.

- Pengembangan seni kaligrafi, ukir, dan keramik.

Bahasa dan Sastra

- Pengembangan bahasa Arab: Bahasa resmi dan bahasa ilmu pengetahuan.

- Munculnya sastra Arab-Andalusia: Syair-syair cinta dan keindahan alam.

- Pengaruh bahasa Arab terhadap bahasa Spanyol.

Pertanian dan Irigasi

- Pengembangan sistem irigasi: Memungkinkan pertanian yang produktif di daerah kering.

- Pengenalan tanaman baru: Jeruk, lemon, dan tebu.

- Teknik pertanian yang maju: Rotasi tanaman dan penggunaan pupuk.

C. Kemunduran Peradaban Islam di Spanyol

Faktor Internal

- Konflik internal: Persaingan antar kerajaan Mulukut Thawaif.

- Korupsi dan kemerosotan moral: Melemahkan pemerintahan dan masyarakat.

- Perbedaan etnis dan agama: Ketegangan antara Muslim, Kristen, dan Yahudi.

Faktor Eksternal

- Reconquista: Penaklukan kembali oleh kerajaan-kerajaan Kristen.

- Perang salib: Memperkuat semangat Kristen untuk merebut kembali Spanyol.

- Dukungan dari kerajaan-kerajaan Kristen Eropa: Memberikan bantuan militer dan keuangan kepada kerajaan-kerajaan Kristen di Spanyol.

===================

BAB III

KESIMPULAN

Kehadiran Islam di Andalusia memberikan kontribusi besar bagi perkembangan peradaban dunia. Andalusia menjadi pusat ilmu pengetahuan, seni, dan budaya yang gemilang. Namun, faktor internal dan eksternal menyebabkan kemunduran peradaban Islam di wilayah ini. Kemunduran ini menjadi pelajaran penting bagi umat Islam untuk menjaga persatuan, meningkatkan kualitas moral, dan menghadapi tantangan dari luar.

=====================

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

- Watt, W. Montgomery. A History of Islamic Spain. Edinburgh: Edinburgh University Press, 1965.

- Kennedy, Hugh. Muslim Spain and Portugal: A Political History of Al-Andalus. London: Longman, 1996.

- Menocal, Maria Rosa. The Ornament of the World: How Muslims, Jews, and Christians Created a Culture of Tolerance in Medieval Spain. New York: Little, Brown and Company, 2002.

Lebih lanjut makalah makalah bisa dilihat di Makalah SPI Lengkap

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Advertisement

Advertisement